Dark/Light Mode

Atasi Banjir Dan Kebutuhan Air Bersih

Jakarta Darurat Waduk Raksasa

Jumat, 1 Maret 2024 06:50 WIB
Ini adalah Waduk Brigif yang terletak di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Waduk ini diklaim berhasil mengurangi banjir cukup signifikan. Waduk ini memiliki daya tampung sekitar 256 ribu meter kubik. (Foto: Istimewa)
Ini adalah Waduk Brigif yang terletak di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Waduk ini diklaim berhasil mengurangi banjir cukup signifikan. Waduk ini memiliki daya tampung sekitar 256 ribu meter kubik. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta didorong untuk membangun waduk raksasa alias memiliki kapasitas besar. Infrastruktur ini diyakini ampuh mengurangi banjir sekaligus mengatasi kekurangan bahan baku air bersih.

Air selalu menjadi masalah di DKI Jakarta. Setiap musim hujan, banyak daerah kebanjiran. Saat kemarau, warga susah mendapatkan air bersih karena kekurangan pasokan.

Pengamat Kebijakan Pub­lik Trubus Rahadiansyah mengatakan, untuk mengatasi ma­salah air di Jakarta, diperlukan perubahan ekstrem tata kelola air.

“Dulu Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) me­nyampaikan akan membangun penampungan air (waduk) yang besar. Namun karena situasi politik, tidak terlaksana. Nah ini bagaimana Jakarta punya (penampungan air),” kata Tru­bus saat Diskusi Setahun PAM Jaya Reborn di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Waduk besar, lanjut Trubus, dapat menampung air saat musim hujan sehingga bisa mengurangi banjir. Air itu bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk dikelola sehingga layak konsumsi.

Baca juga : Nottingham Forest Vs Liverpool, Forest Butuh Keajaiban

Selain memperbaiki tata ke­lola sumber air, Trubus meminta, PAM Jaya terus mengupayakan peningkatan layanan air bersih hingga ke sudut kota Jakarta. Penampungan air alias reservoir communal perlu diperbanyak agar hak warga atas air bersih bisa terpenuhi.

Dia juga mendorong edu­kasi kepada masyarakat untuk menjaga jaringan dan fasilitas perpipaan air bersih.

“Kewajiban untuk menjaga aset-aset itu menjadi tanggung jawab bersama. Artinya masyarakat harus ikut menjaga, ikut merawat, jangan sampai masyara­kat yang malah ikut merongrong atau merusak,” ujarnya.

Kepala Sub Perencanaan Air Bersih Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Elisa­beth Tarigan mengatakan, sejak Februari 2023, pengelolaan air perpipaan sepenuhnya dipegang Pemerintah melalui Perumda PAM Jaya. Sebelumnya, selama 25 tahun pengelolaan air bersih dipegang dua mitra swasta, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta.

Setelah mengelola air per­pipaan secara mandiri, Dinas SDA berupaya sumber air baku yang digunakan PAM Jaya tidak lagi bergantung dari wilayah lain.

Baca juga : Main Tenang, Medvedev Melaju

“Ke depannya kita harus bisa mandiri air, di Jakarta. Nggak se­lamanya kita bisa mengandalkan provinsi sebelah untuk membantu kita, nggak enak juga lama-lama seperti itu,” kata Elisabeth.

Saat ini sumber air baku untuk layanan air bersih oleh PAM Jaya berasal dari Waduk Jatiluhur, Purwakarta dan Tangerang. Karena itu, Elisabeth bilang, harus dilakukan peningkatan indeks ketahanan air.

“Salah satu tugas Dinas SDA adalah membantu meningkatkan ketahanan air melalui pembangunan tampungan-tampungan. Waduk-waduk itu sebenarnya tampungan air, itu kita harapkan bisa menjadi sumber air juga bagi Jakarta,” ujarnya.

Elisabeth menyebut, pihaknya terus membantu PAM Jaya. Baik dari segitu dukungan, perizinan, fasilitasi koordinasi, penga­wasan maupun monitoring.

“Karena ini lintas govern­ment, dengan Pemerintah pusat dan entitas lain,” ujarnya.

Baca juga : Jaksa Ungkap Aliran Duit Ke Auditor BPK Rp 1,1 M

Dia berharap, target PAM Jaya untuk memberikan pelayanan air perpipaan kepada seluruh warga Jakarta dapat tercapai. Menurut­nya, hingga kini pelayanan baru berjalan sekitar 65 persen.

“Kami optimistis seluruh wilayah DKI Jakarta bisa mendapatkan pelayanan air bersih dan minum air dari perpipaan dari Pemprov DKI pada tahun 2030,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.