Dark/Light Mode

Soal Kritik Kondisi Stadion GBT, Pemkot Surabaya Jangan Baper

Senin, 4 November 2019 00:25 WIB
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menabur benih ikan di Sungai Brantas, Minggu (3/11). Foto: Humas Gubernur Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menabur benih ikan di Sungai Brantas, Minggu (3/11). Foto: Humas Gubernur Jatim

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Kota Surabaya dinilai terlalu baper dan terkesan anti kritik terkait kondisi Gelora Bung Tomo (GBT). Bahkan pernyataan sejumlah pejabat Pemkot Surabaya terkesan terlalu emosional dalam menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa perihal aroma sampah yang kerap tercium di stadion GBT. 

Dosen Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman mengatakan semestinya pernyataan tersebut dimaknai sebagai rasa perhatian dan rasa sayang Gubernur Jatim terhadap pengelolaan Kota Surabaya, termasuk warga Surabaya dan suporter Surabaya, Bonek Mania. 

"Bukan sebaliknya justru kembali menyerang Gubernur. Toh apa yang disampaikan itu adalah fakta sebenarnya mengingat posisi GBT berdekatan dengan TPA Benowo. Jangan baper, harusnya ini menjadi bahan introspeksi," kata Angga saat ditemui di Surabaya, Sabtu (3/11). 

Baca juga : Jokowi: Jangan Baper

Menurut Angga, komentar Khofifah semata-mata agar Pemkot Surabaya membenahi pengelolaan sampah, yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari Stadion GBT. Mengingat GBT merupakan salah satu stadion yang diajukan ke FIFA untuk  menjadi venue pertandingan Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang.

“Sebenarnya hal itu tidak perlu direspon reaktif, karena respon reaktif itu justru menghalangi pembenahan Kota Surabaya, yang saat ini sudah baik justru lebih baik lagi,” katanya.

Angga juga menyayangkan sikap netizen yang ramai-ramai menyikapi negatif pernyataan Khofifah. Bahkan, netizen terkesan sengaja membenturkan Gubernur Khofifah dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Baca juga : HPS ke-39 di Kendari, Kementan-Pemprov Sultra Kembangkan Industri Pangan Lokal

“Terkait bau sampah di GBT, ada baiknya dimaknai sebagai ajakan positif untuk memberi kerangka solutif terbaik, seperti mempercepat program, baik yang tengah dilakukan oleh Provinsi Jatim maupun Kota Surabaya, untuk membangun pengelolaan limbah lebih cepat dan lebih baik lagi,” kata Angga.

Angga mengungkapkan, manajemen Persebaya maupun supporter juga mengakui mencium aroma tidak sedap dalam sejumlah pertandingan. Tentunya ini akan menimbulkan kesan negatif saat FIFA melakukan kunjungan ke GBT. 

Angga pun yakin, Gubernur Khofifah tetap ingin GBT terpilih menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-21 Tahun 2021 mendatang. Tentunya hal tersebut membawa kebanggaan bagi warga Surabaya maupun Jawa Timur secara keseluruhan. 

Baca juga : Mari Elka: 2020, Ekonomi Asia Hadapi Tantangan Berat

"Ini harus dimaknai sebagai bentuk dukungan Jawa Timur terhadap citra dan nama baik Indonesia di mata dunia. Jangan dimaknai dengan sempit sebatas wilayah Surabaya atau Malang. Tapi konteksnya adalah negara," tuturnya. 

Seperti diketahui, Pemkot Surabaya meradang pasca Gubernur Jawa Timur, khofifah Indar Parawansa menyebut jika arah angin ke Gelora Bung Tomo (GBT)  sering aroma sampah sampai stadion. 

Pernyataan Khofifah tersebut lantas ramai-ramai direspon anak buah Risma diantaranya Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Diaspora Surabaya Edi Santos.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.