Dark/Light Mode

Ketersambungan Moda Transportasi Belum Optimal

Sering Macet dan Ruwet 4 Stasiun Sedang Ditata

Jumat, 28 Februari 2020 06:08 WIB
Semerawutnya kondisi di depan Stasiun Kota. Foto: Twitter @reservasicom
Semerawutnya kondisi di depan Stasiun Kota. Foto: Twitter @reservasicom

RM.id  Rakyat Merdeka - Kawasan stasiun kerap macet saat pagi dan sore. Banyak ojek online, ojek pangkalan dan kendaraan lain yang ngetem, ditambah keberadaan pedagang kaki lima (PKL) bikin jalan semrawut.

Selain itu, ketersambungan antara moda transportasi satu dengan yang lain masih belum optimal. Ini membuat kawasan stasiun penuh sesak. 

Untuk mengatasi ini, Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama PT MRT Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menata empat stasiun di kawasan pusat kota. Yakni Stasiun Juanda, Pasar Senen, Tanah Abang dan Stasiun Sudirman. 

Rencananya, di stasiun itu akan dibuat transite oriented development (TOD) agar perpindahan penumpang lebih tertata. 

Berdasarkan pengamatan Rakyat Merdeka, di Stasiun Tanah Abang, saat jam berangkat dan pulang kerja, puluhan pengendara ojek online maupun ojek konvensional berjejer di Jalan Jatibaru, Jakarta Pusat.  Keberadaan pengemudi yang menunggu di pinggir jalan membuat arus lalu lintas tersendat. Selain ojek online, ada pula beberapa PKL. 

Dalam stasiun, peronnya juga kurang representatif. Penumpang sejak mulai keluar kereta, menunggu di peron hingga naik eskalator, saat jam sibuk kondisinya bejubel dan ramai. Kesannya sempit dan semrawut. Penumpang pada berebut naik eskalator. Ruang tunggu untuk prioritas di stasiun ini juga kurang. 

Baca juga : Arab Saudi Kucurin Rp 1,4 Triliun Untuk Petani Dan Nelayan

“Kalau musim hujan, air dari kali sebelah juga meluap, masuk ke sejumlah jalur di stasiun. Akhirnya KRL memasuki stasiun secara bergiliran dan membuat antrean semakin padat. Memang sudah harus dibenahi dan ditata,” kata Asmi, penumpang KRLditemui di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Kondisi Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, tak jauh berbeda dengan Tanah Abang. Jalan di luar Stasiun, terutama di ruas yang menuju Pasar Baru, banyak parkir liar kendaraan roda dua dan bajaj. Selain itu, banyak pula taksi dan ojek aplikasi yang menunggu penumpang di jalanan. 

Stasiun Pasar Senen, kondisinya lebih parah. Setiap pagi, tepatnya pada subuh, kawasan jalan di Terminal Senen dan Stasiun Pasar Senen, macet parah. Parkir liar berserakan. Padahal plang peringatan dilarang parkir dan dilarang berhenti berceceran. 

Ojek online, ojek konvensional berhenti menunggu penumpang di bahu jalan. Macet di wilayah ini bertambah parah setelah ada proyek underpass Senen. 

Kondisi jalan dari arah Stasiun Pasar Senen dari Suprapto penuh. Selain itu, penumpang yang hendak beralih moda, seperti akan naik bus Transjakarta atau angkutan umum lainnya, harus keluar dulu dari lingkungan stasiun. 


“Di pintu keluar Stasiun Senen yang dekat tempat check in, beberapa orang berjaket ojol menawarkan jasa ke penumpang yang baru tiba. Ini resmi apa nggak ya. Mestinya ditata, mau naik bus Transjakarta nggak jalan jauh dulu. Shelter atau halte Transjakarta, juga ojek online mestinya masuk di kawasan Terminal. Biar mudah,” papar Ahmadi, penumpang Transjakarta Senen-Lebak Bulus ini. 

Baca juga : Kemenhub Resmikan Transportasi di Objek Wisata Superprioritas

Hal sama di Stasiun Sudirman. Berdasarkan pengamatan, puluhan ojek aplikasi juga pada parkir di pintu keluar stasiun. Tepatnya di arah Taman Kudus. Setiap pagi macet karena ojek aplikasi ini antar jemput penumpang. 

Soal konektivitas, dari Stasiun Sudirman menuju Stasiun BNICity, penumpang harus melakukan tap out tiket KRL terlebih dahulu di pintu keluar yang menuju Jalan Kendal. Setelah itu harus berjalan menuju Stasiun BNICity. Begitu pula saat akan beralih ke Transjakarta. Di sini pun, bus Transjakarta seperti jurusan Tanah Abang-Pasar Minggu jarang sekali muncul karena alasan macet. 

Menanggapi ini, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKIJakarta, Syafrin Liputo mengakui, keempat stasiun ini akan ditata. 

Menurutnya, prinsip penataan stasiun adalah mengedepankan integrasi antarmoda yang nyaman dan mengutamakan keselamatan. Ini untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. 

“Penataan juga diharapkan untuk mengurai hambatan lalu lintas di sekitar kawasan stasiun, sehingga para pengguna kereta api dan kendaraan angkutan darat dapat merasa nyaman,” kata Syafrin kepada wartawan di Jakarta. 

Pengerjaan proyek penataan stasiun secara fisik sudah dilakukan sejak 21 Januari 2020 dan ditargetkan selesai akhir Maret 2020. Dalam penataan, pihaknya menjamin keamanan pengguna transportasi, jaminan bisnis bagi ojek online, ojek pangkalan dan PKL. Proyek penataan ini juga merupakan langkah awal perwujudan penyelenggaraan transportasi terintegrasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta. 

Baca juga : Pemprov DKI dan KAI Perkuat Kerjasama

Begitu juga akan disiapkan beberapa fasilitas. Misalnya, penurunan dan pengambilan penumpang (drop off-pick up) ojek online, area parkir sementara ojek pangkalan, tempat pemberhentian sementara bajaj, plaza pedestrian untuk pejalan kaki, halte Bus Transjakarta sebagai fasilitas integrasi, serta perlengkapan transit. 

Selain itu, seluruh pihak yang terdampak baik yang resmi maupun bisa dikatakan tidak resmi telah ditata oleh Pemerintah Daerah. 

“Kita sudah berikan alternatif pilihan lokasi dan fasilitas yang baik sehingga para pihak tersebut tetap dapat melaksanakan kegiatan ekonominya,” tuturnya. 

Pekerjaan penataan kawasan stasiun ini secara administrasi dimulai sejak penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemprov DKIJakarta bersama PT KAI dan PT MRT Jakarta. Kerja sama itu terkait Penataan Kawasan Stasiun PT KAI secara terintegrasi di Wilayah Provinsi DKIJakarta Melalui Rencana Aksi Jangka Pendek (Quick Win) 10 Januari 2020. [FAQ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.