Dark/Light Mode

Kembangkan Aplikasi Digital

Arab Saudi Kucurin Rp 1,4 Triliun Untuk Petani Dan Nelayan

Selasa, 11 Februari 2020 11:02 WIB
Araba Saudi bantu digitalisasi Petani dan Nelayan.
Araba Saudi bantu digitalisasi Petani dan Nelayan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Arab Saudi menanam duit sebesar Rp 1,4 triliun untuk mengembangkan aplikasi yang akan digunakan kalangan petani dan nelayan Indonesia. 

Bantuan itu sekaligus untuk mendukung pelaksanaan Proyek Prioritas Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. 

“Dana tersebut untuk memfasilitasi produksi, distribusi dan pemasaran produk pertanian dan perikanan secara digital. Jangan sampai petani dan nelayan Indonesia tertinggal oleh digitalisasi,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, kemarin. 

Baca juga : Mandiri Syariah Kucurkan Beasiswa Rp 2,4 Miliar Ke Mahasiswa Unair

Dalam kerja sama ini, Arab Saudi menunjuk Indonesia Mecca Tower dan Bayarind, fintech peer to peer (P2P) lending yang akan membantu petani dan nelayan memanfaatkan ekosistem digital, mulai dari membeli pupuk, bibit, alat-alat panen dan lainnya dalam satu dompet digital (wallet). 

Dilanjutkan Suharso, Presiden Jokowi telah memberikan arahan agar petani dan nelayan bisa keluar dari jebakan kemiskinan, maka harus diangkat melalui aktivitas on farm menuju off farm. Terutama di masa pasca produksi. 

“Petani dan nelayan akan memperoleh sebuah skema pembiayaan dan mendapatkan pendampingan dalam kegiatan off farm,” kata Suharso. 

Baca juga : PLN Terus Maksimalkan Pemakaian Minyak Sawit Untuk Pembangkit Diesel

Dengan demikian, Suharso berharap keberadaan marketplace dapat memangkas panjangnya mata rantai distribusi yang selama ini menyulitkan petani dan nelayan untuk mendapat tambahan pendapatan. 

Untuk bantuan lain, Suharso belum dapat membeberkan detailnya. Namun, dia menyatakan, Indonesia tak tertutup jika Arab berniat ikut serta lagi. Atau jika ada negara lain yang ingin memberi hibah untuk pembangunan Indonesia. 

Chief Executive Officer Bayarind, Setyo Harsoyo mengatakan, petani dan nelayan akan didorong menggunakan transaksi pembiayaan non tunai menggunakan e-wallet. 

Baca juga : Sepanjang Tahun 2019, Waskita Karya Raup Dana Segar Rp 44 Triliun

Cara ini dilakukan dengan menyasar 350 korporasi petani dan nelayan. “System ini akan mendukung sebagai keuangan inklusif. Yang tadinya transaksi masih tunai sekarang digital jadi cashless. Intinya, gitu petani dan nelayan dikasih wallet (dompet digital) yang dimanfaatkan untuk bertransaksi,” ujarnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.