Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Warga Jakarta Diimbau Berdoa Dari Rumah
TPU Melompong Peziarah, Pedagang Bunga Pasrah
Sabtu, 25 April 2020 07:59 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Tempat Pemakaman Umum (TPU) di seluruh Jakarta sepi peziarah. Sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang selalu rame menjelang dan selama bulan suci Ramadhan.
Tahun ini turun drastis. Ini akibat wabah corona. Pergerakan warga dibatasi untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut. Kebanyakan warga, memilih di rumah saja. Akhirnya, TPU pun sepi peziarah.
Pantauan Rakyat Merdeka di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Kamis (23/4) lalu, kondisinya lengang. Pagar akses utama masuk TPU tidak dibuka penuh. Hanya separuh. Terpampang jelas spanduk pemberitahuan untuk menjaga jarak. Juga peringatan pembatasan jumlah warga yang akan berziarah.
Baca juga : Negara Cekak, Pejabat Pasrah
Terdapat pula kran dan sabun untuk cuci tangan para petugas dan pengunjung.
Kondisi jalanan yang biasanya macet karena peziarah parkir di pinggir jalan, kini tak kelihatan lagi. Begitu juga di areal parkir resmi, jarang mobil terpakir di sana.
Kondisi serupa terjadi di areal makam. Tak ada kerumunan peziarah. Hanya ada beberapa orang yang duduk dan berdiri di depan makam keluarga. Semuanya memakai masker. Cuma beberapa makam yang terlihat ditaburi bunga dan tercium bau wangi air mawar.
Baca juga : Warga AS Tolak Dievakuasi Dari Kapal Pesiar Princess
“Kondisinya beda, dibatasin orang dan waktunya. Nggak boleh lama-lama,” ujar Aini, ibu paruh baya yang datang dengan anaknya.
Dia mengaku telah mengetahui pembatasan bagi peziarah. Makanya, hanya datang berdua untuk berziarah ke makam almarhum ayahnya.
“Takut tertular, tapi yang penting cuci tangan pakai sabun, pake masker dan nggak berkerumun dengan orang lain,” ujar perempuan yang tinggal di Jakarta Selatan ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya