Dark/Light Mode

Stres Karena Wabah Corona? Warga Bisa Curhat Lewat Telepon Ke Nomor Ini…

Kamis, 30 April 2020 05:55 WIB
Salah satu flyer konseling gratis yang disediakan pihak swastas. Foto: Twitter @sahabatkariib
Salah satu flyer konseling gratis yang disediakan pihak swastas. Foto: Twitter @sahabatkariib

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka layanan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial bagi masyarakat yang mengalami panik, takut, cemas, atau depresi saat pandemi  corona. 

Baca juga : AS dan Negara Barat Cabut Dong Sanksi Ke Iran Cs...

Warga yang butuh layanan ini, dapat mengakses secara online di situs sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id/. Kemudian, tekan "tombol" bercerita atau call center 112.
    
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, layanan ini ditujukan bagi Orang Dengan Pemantauan (ODP), Pasien Dengan Pengawasan (PDP), dan pasien positif Covid-19 ringan yang sedang menjalani isolasi mandiri. Sejak dibuka pada 30 Maret sampai 24 April 2020, tercatat ada 1.595 orang yang memanfaatkan layanan ini.
    
"Selain masyarakat yang memang punya riwayat atau masalah terkait dengan Covid-19, kliennya juga termasuk keluarga pasien yang perlu pendampingan. Karena kadang keluarga pasien juga ikut cemas," ujarnya, di Jakarta.
    
Widyastuti mengatakan, melalui layanan ini, psikolog atau petugas yang terlatih dalam kesehatan mental akan menghubungi pasien-pasien tersebut. Untuk memberikan motivasi dan semangat, serta tetap berpikir positif. 
    
"Sebagian besar secara online. Ada telepon atau Whatsapp, tetap mengedepankan physical distancing. Tapi kalau memang dibutuhkan sekali, baru dilakukan tatap muka," terangnya.
    
Bagi warga yang menghubungi call center 112 dan membutuhkan konseling lebih lanjut, jelas Widyastuti, akan diteruskan ke hotline service puskesmas terdekat sesuai domisili klien.
    
"Kami juga berikan pembekalan petugas 112 tentang komunikasi untuk layanan psikososial. Tujuannya, kalau ada yang bertanya ke 112 bisa memberikan jawaban yang lebih sederhana dulu, sebelum dirujuk ke psikolog," ungkapnya.
    
Widyastuti menuturkan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta bekerja sama dengan organisasi profesi untuk mendukung layanan ini. Seperti, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI), Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), dan Ikatan Psikolog Klinis (IPK).
    
Ia menambahkan, agar layanan ini berjalan dengan baik, juga dibentuk tim yang menyusun sistem pencatatan dan pelaporan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial. Seperti data berbasis nama, nomor induk keluarga, dan alamat. Data tersebut selanjutnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan setiap Senin dan Kamis.
    
"Ada sistem yang dibuat untuk mengetahui data maupun proses pendampingan. Sehingga, bisa dipetakan sebagian besar itu penyebab trauma, atau masalah kesehatan jiwanya," tandasnya.
    
Terkait hal ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia menambahkan, selain kepada masyarakat, layanan kesehatan mental juga diberikan untuk jajaran garda terdepan penanganan Covid-19. Misalnya, tenaga kesehatan dan medis, serta tenaga penunjang yang terlibat. Juga petugas pelayanan call center, sebagai mekanisme self-healing.
    
Terpisah, Astrid Wen, psikolog anak dan keluarga mengatakan, mengingat situasi sekarang sangat serius, secara umum, orang mendapat kecemasan lebih dari biasanya. "Sebagian orang kecemasannya bisa jadi tak terkelola dengan baik," katanya.
    
Berkaca pada kondisi penyebaran corona, Astrid menyebut, tak akan meminta orang untuk tak cemas, lantaran rasa tersebut muncul secara natural. "Yang harus diperhatikan adalah, bagaimana mengubah kecemasan ke tindakan-tindakan preventif yang aplikatif," terangnya.
    
Selain cemas, Astrid juga menyinggung bagaimana sebaiknya seseorang mengendalikan stres di masa pandemi corona. "Jaga kesehatan, harus cukup tidur. Kita harus tahu, mudah tidur atau tidak. Dari situ bisa diukur seberapa stres seseorang," ucapnya.
    
Kemudian, perhatikan asupan. Sayur, buah, dan makanan mengandung nutrisi wajib hukumnya untuk dikonsumsi. Lalu, usahakan untuk tetap berolahraga. "Setiap hari di YouTube atau IG banyak banget info soal jenis olahraga yang gratis. Ada juga yang bikin kelas online. Ada yang bayarnya donasi," katanya. 

Baca juga : Alkes Hasil Karya Warga Binaan Lapas Kelas I Tangerang Dibagikan Ke Warga

     Hal lain yang bisa dilakukan adalah berjemur antara sekitar pukul 10.00 hingga 13.00. "Minimal 20 menit. Pembentukan vitamin D dalam tubuh itu menghilangkan gejala depresi dan kecemasan. Dengan berjemur, tubuh kan diam, itu membantu relaks, istirahat, dan fokus ke diri sendiri. Jangan lupa pakai topi dan kacamata hitam," ingatnya. 
    
Semisal kesepian, bisa hubungi teman.  Lalu, bisa juga mencoba hobi baru. "Dibikin jadwalnya. Misal, belajar bahasa baru, betulin rumah, atau masak," imbuhnya. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.