Dark/Light Mode

Garap Proyek Fase II Yang Tertunda

Semoga 2 Ribu Pekerja MRT Tak Ada Yang Bawa Corona

Senin, 29 Juni 2020 07:03 WIB
Pekerjaan proyek MRT Fase II Bundaran HI-Kota sudah dimulai kembali.
Pekerjaan proyek MRT Fase II Bundaran HI-Kota sudah dimulai kembali.

RM.id  Rakyat Merdeka - Konstruksi proyek MRT Fase II Bundaran HI-Kota sudah dimulai sejak 15 Juni lalu, setelah tertunda selama tiga bulan karena pandemi Covid-19. Proyek yang mulai dikerjakan, yakni paket CP201. 

Paket ini merupakan pembangunan terowongan dan jalur MRT bawah tanah yang akan menghubungkan Bundaran HI sampai Harmoni. 

Direktur Utama MRT Jakarta, William Syahbandar menyatakan, sejak 15 Juni, proyek pembangunan MRT Fase II telah dimulai kembali. Saat ini, kontraktor paket CP201 sedang melakukan kegiatan mobilisasi tenaga kerjanya ke Jakarta. 

Salah satu yang menjadi perhatian pihaknya, adalah memastikan protokol kesehatan saat mereka memasuki Jakarta. 

“Fase II per 15 Juni kemarin itu, kami sudah mengeluarkan surat perintah kerja kepada kontraktor dan CP201 sudah melakukan kegiatan mobilisasi personel. Tenaga kerja sudah datang. Kita tetap mempersiapkan protokol kesehatan bagi seluruh tenaga kerja yang datang dari luar Jakarta,” ungkapnya. 

Baca juga : Proyek Ibu Kota Jalan Terus, 1,4 T Dari APBN Buat Bangun Bendungan

Karena ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), lanjut William, semua yang masuk ke Jakarta mereka minta lakukan seluruh pemeriksaan dan protokol kesehatan.

Selain itu, akunya, pihaknya juga sudah menerapkan protokol kesehatan pada lokasi proyek dan domisili tenaga kerja. Setidaknya, akan ada 2 ribuan tenaga kerja secara bertahap datang ke Jakarta. 

Dengan molornya pembangunan selama tiga bulan, William memprediksi, Fase II CP201 akan selesai paling lambat Maret 2025. Target awalnya, proyek ini bisa selesai Desember 2024. “Tiga bulan tidak ada kegiatan, otomatis waktu dimulai pekerjaan pada Juni,” jelasnya. 

William juga mengatakan, dari sisi pendanaan tidak ada masalah. Pihaknya sudah menjamin dana dari The Japan International Cooperation Agency (JICA) tetap berjalan dengan lancar. Pihaknya, Februari lalu sudah melakukan penandatanganan paket kontrak CP201. 

Konsorsium Shimizu Adhi Karya JV (SAJV) yang akan menggarap paket CP201. Ikut Mundur William memastikan, paket kontrak CP202 hingga CP207 juga akan mengalami perlambatan lantaran proses lelang yang juga mundur. 

Baca juga : Silaturahmi Virtual dengan Media, Airlangga Terangkan Alasan Pemerintah Terapkan New Normal

“Kami juga antisipasi peningkatan pembiayaan pada saat proses pelelangan dilakukan di fase ini. Ini memungkinkan operational stage, atau penyelesaian MRT dari Harmoni ke Kota baru bisa diselesaikan Maret 2026,” katanya. 

Sebagai informasi, pembangunan fase 2 dimulai dengan pembangunan D-Wall untuk Gardu Induk (Recipient Substation) di kawasan Monas selesai pada September 2019 lalu. 

Pembangunan Fase 2 terdiri dari dua tahap. Yaitu tahap pertama fase 2A, meliputi jalur utama sepanjang sekitar 5,8 kilometer dengan enam stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok) dan satu stasiun at grade (Kota). 

Ini berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1728 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi untuk Pembangunan Jalur MRT koridor BHI-Kota. 

Pembangunan jalur utama tersebut terdiri dari CP201, CP202 (Stasiun Harmoni, dua terowongan hingga Stasiun Sawah Besar, Stasiun Sawah Besar, dua terowongan hingga Stasiun Mangga Besar, dan Stasiun Mangga Besar), CP203 (dua terowongan hingga Stasiun Glodok, Stasiun Glodok, dua terowongan hingga Stasiun Kota, dan Stasiun Kota). 

Baca juga : Luar Biasa, Wanita Tertua di Spanyol Ini Menang Lawan Covid-19

Dalam fase 2A ini juga dilakukan penyediaan CP205 sistem perkeretaapian dan rel (railway systems and trackwork) serta CP 206 kereta (rolling stock). Kedua, fase 2B yang terdiri dari Stasiun Kota, Mangga Dua, Gunung Sahari, dan Ancol hingga Depo di Ancol Barat sekitar 5,2 kilometer. 

Fase 2B ini masih dalam tahap studi kelayakan. Selain membangun infrastruktur jalur utama kereta, pembangunan fase 2 juga akan meliputi penataan kembali area Jalan Gajah Mada-Jalan Hayam Wuruk. Yakni, pelebaran akses pejalan kaki dan pesepeda, termasuk penyediaan rak sepeda di setiap stasiun MRT Jakarta. 

Juga, area turun naik penumpang (drop on/ off) untuk bus non-BRT, mobil yang membawa penumpang prioritas, dan logistik. Selain itu, pembangunan kembali halte-halte BRT Transjakarta yang terintegrasi secara fisik ke akses masuk stasiun MRT Jakarta.

Seperti yang sudah dilakukan di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia dengan Halte BRT Transjakarta Bundaran HI. Sejumlah gedung sepanjang koridor akan terintegrasi langsung dengan stasiun MRT Jakarta. Serta dapat digunakan sebagai area menurunkan penumpang (kiss and ride). [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.