Duit ‘Setoran’ Penjual Hewan Kurban Masuk Kantong Siapa?

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski sedang pandemi corona, sejumlah trotoar di Jakarta berubah jadi pasar hewan jelang Idul Adha. Jumlah pedagang memang tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, tetapi tetap mengganggu pejalan kaki.

Misalnya, di Jalan Kramat Raya Baru, Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat. Sejumlah pedagang membuka lapak hewan kurban. Nampak kambing yang diikat dalam kandang semi permanen dari kayu.

Baca juga : Kemhan: Tak Ada Penyelewengan Anggaran Dalam Kasus Rekening Pribadi

Atasnya ditutup terpal. Warga pun mengeluhkan kondisi ini. Sebab, hampir semua bagian trotoar jadi kandang sementara. Ini menyebabkan pejalan kaki kesusahan melintas.

“Nggak bisa jalan. Apalagi ini sedang pandemi, bocah-bocah pada berkerumun nontonin. Siapa ini yang membolehkan buka lapak begini. Silakan jualan, tetapi jangan di trotoar. Cari tanah kosong kek,” keluh Juli, warga Johar Baru, Jakarta Pusat.

Baca juga : Kementan Gelar Sosialisasi Pelaksanaan Kurban Di Masa Pandemi

Seorang penjaga lapak hewan kurban mengaku menyetor uang jutaan rupiah agar bisa memakai trotoar selama sepekan lebih untuk menjual hewan kurban. “Bayar uang keamanan kata bos sampai jutaan rupiah. Saya cuman jagain sama kasih makan,” ujar pria paruh baya yang enggan disebut namanya itu.

Menanggapi ini, Lurah Johar Baru, Siswanto menepis ada pungutan liar terhadap para pedagang hewan kurban. Pihaknya berjanji segera menertibkan pedagang itu dengan persuasif. “Tidak boleh dagang hewan kurban di atas pedestarian. Kita kasih solusi untuk pindah,” tegasnya.

Baca juga : Program Bansos Dongkrak Penjualan Beras Pedagang Cipinang

Tak hanya di Johar Baru, lapak hewan kurban juga tumbuh subur di jalur hijau di Pedongkelan, Jakarta Barat. Tepatnya di pinggiran Cengkareng Drain, tak jauh dari Taman Pedongkelan. Lapak hewan kurban di sini memang langganan setiap tahun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.