Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PSBB Transisi Terbukti Gagal Total

Ditunggu Ketegasan Anies Tarik Rem Darurat Di DKI

Kamis, 6 Agustus 2020 07:06 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara RMInsight bertema `Resep Sembuhkan Ibu Kota Dari Corona` yang ditayangkan secara streaming di seluruh kanal medsos Rakyat Merdeka, Sabtu (25/7). (Sumber: YouTube)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara RMInsight bertema `Resep Sembuhkan Ibu Kota Dari Corona` yang ditayangkan secara streaming di seluruh kanal medsos Rakyat Merdeka, Sabtu (25/7). (Sumber: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketegasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipertanyakan politisi Kebon Sirih. Kapan Anies mau tarik rem darurat untuk menghalau penyebaran virus corona di Ibu Kota.

“Mana ketegasan Gubernur Anies yang katanya kalau kasus terus meningkat, akan menarik rem darurat,” ucap Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad, dalam keterangannya, kemarin.

Menurutnya, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi sudah gagal total. Sebab, jumlah kasus baru positif Covid-19 terus meningkat. Semestinya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera mengambil langkah menarik rem darurat. “Kembali ke PSBB awal. Anies tidak boleh ragu untuk menarik rem darurat,’’ saran Idris.

Baca juga : PSBB Transisi di Jakarta Diperpanjang Lagi Hingga 13 Agustus

Dikatakannya, pengetatan ataupun pelonggaran adalah hal yang lazim dilakukan pada saat pandemi. Dia mencontohkan Kota Manila dan Melbourne yang kembali memperketat pergerakan warga akibat lonjakan kasus.

Idris mengkritisi penerapan PSBB transisi yang dinilai tak ada artinya. Sebab, kondisi di lapangan seperti kembali normal. Akibatnya munculnya banyak klaster di area publik seperti di pasar dan perkantoran.

“Tidak ada perbedaan tiga kali perpanjangan PSBB transisi. Tidak bisa berharap ada perubahan kalau Pemprov DKI hanya berpangku tangan dan sekadar memperpanjang status tanpa ada upaya pence- gahan yang serius,” ingat Idris.

Baca juga : Supaya Efektif, Gubernur Anies Diminta Berdayakan RT/RW

Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah mengatakan, jika tidak ada perubahan penanganan, warga Jakarta berada dalam bahaya besar.

“Jika didiamkan, sangat bahaya. Tidak bisa kita hanya minta masyarakat sadar tanpa adanya penegakan aturan yang konsisten,” tegas Trubus.

Merebaknya penambahan positif corona di Jakarta, karena penegakan hukum tidak menimbulkan efek jera. “Penegakan hukum tidak tegas dan sosialisasi kurang maksimal saat PSBB transisi,’’ ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.