Dark/Light Mode

PSBB Transisi Terbukti Gagal Total

Ditunggu Ketegasan Anies Tarik Rem Darurat Di DKI

Kamis, 6 Agustus 2020 07:06 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara RMInsight bertema `Resep Sembuhkan Ibu Kota Dari Corona` yang ditayangkan secara streaming di seluruh kanal medsos Rakyat Merdeka, Sabtu (25/7). (Sumber: YouTube)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara RMInsight bertema `Resep Sembuhkan Ibu Kota Dari Corona` yang ditayangkan secara streaming di seluruh kanal medsos Rakyat Merdeka, Sabtu (25/7). (Sumber: YouTube)

 Sebelumnya 
Seperti diketahui, penambahan kasus Covid-19 di Jakarta terus tinggi. Pada 29 Juli nambah 585 kasus, 30 Juli 299 kasus, 31 Juli 432 kasus, 1 Agustus 374 kasus, 2 Agustus 379 kasus, 3 Agustus 489 kasus, dan 4 Agustus 466 kasus.

Per Selasa (4/8), kasus positif di DKI mencapai 22.909 orang. Rinciannya, sebanyak 14.381 orang sembuh, 880 orang meninggal dunia, dan 7.648 orang masih dirawat serta melakukan isolasi.

Anies Baswedan, 12 Juli lalu mengatakan, kalau corona terus melonjak akan menarik rem darurat atau kembali ke PSBB awal. “Jangan sampai kita harus menarik rem darurat atau emergency break. Bila itu terjadi kita semua harus kembali dari rumah, kegiatan sosial, keagamaan, perekonomian, dan kegia- tan sosial terhenti, kita semua yang akan merasakan kerepotan bila situasi ini jalan terus,” kata Anies dalam video yang diunggah akun Youtube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7).

Baca juga : PSBB Transisi di Jakarta Diperpanjang Lagi Hingga 13 Agustus

Walau angka corona terus meroket, Anies hanya memperpanjang terus PSBB transisi. Tercatat sudah tiga kali diperpanjang. PSBB transisi mulai 4 Juni hingga 2 Juli. Kemudian diperpanjang hingga 16 Juli. Karena kasus belum juga melandai, PSBB transisi diperpanjang lagi hingga 30 Juli. Terakhir memperpanjang hingga 13 Agustus mendatang.

Mungkin 1 Juta Kasus

Pakar epidemiologi Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman menduga, angka positif corona di Indonesia lebih dari 100 ribu, seperti yang resmi dicatat. Dia yakin, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 hingga saat ini mungkin telah terpapar 1 juta orang.Terutama karena banyaknya kasus positif tanpa gejala.

Baca juga : Supaya Efektif, Gubernur Anies Diminta Berdayakan RT/RW

“Prediksi saya, jumlah orang Indonesia saat ini yang terinfeksi Covid-19 adalah sekitar satu juta karena mayoritas dari mereka tidak menunjukkan gejala, yang bukan berarti mereka tidak memiliki penyakit di tubuh mereka dan menularkannya. Jadi perlu pencegahan dan pengetatan protokol kesehatan menjadi prioritas utama kita,” ungkap Dicky.

Pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengingatkan, pentingnya penggunaan masker secara disiplin oleh seluruh warga. Ini satu-satunya cara ampuh mengendalikan Covid-19 di tengah kondisi yang sudah seperti normal saat ini.

“Dari yang tidak dibiasakan jadi dibiasakan. Dengan aturan tegas. Saya ingatkan, ini bisa berdampak jangka panjang dua sampai tiga tahun. Vaksin bukan solusinya. Sebab kalau pun ketemu, masih ada proses produksi, distribusi, masih panjang. Bayangkan jumlah penduduk Indonesia saja berapa, jadi jangan andalkan vaksin. Gunakan yang ada yaitu masker,” imbau Pandu dalam sebuah webinar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.