Dark/Light Mode

Dirut Transjakarta: Kami Tak Bisa Memuaskan Semua Orang

Kamis, 3 September 2020 15:56 WIB
Bus Transjakarta/Foto: Randy Trikurniawan RM
Bus Transjakarta/Foto: Randy Trikurniawan RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Usai dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Serikat Pekerja Transportasi, Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo menegaskan bahwa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap delapan karyawannya sudah melalui mekanisme yang sesuai. 

"Duduk perkaranya, ada karyawan melanggar aturan perusahaan dengan kategori berat, ya konsekuensinya di-PHK," ujar Jhony ketika dihubungi, Kamis (3/9).

Jhony juga menegaskan, masalah PHK tak ada hubungannya dengan Tuntutan Upah Lembur 2015 sampai 2019. 

Baca juga : Dirut Transjakarta Jelaskan Kronologi PHK 8 Karyawan

"Ya emang gitu faktanya, nggak ada hubungannya," ucapnya.

Sebagai informasi, Jhony ditunjuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 27 Mei 2020 menjadi Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). 

Terkait pelaporannya ke aparat, Jhony  mengaku heran dengan laporan Polisi yang dibuat oleh salah satu serikat pekerjanya.

Baca juga : Keluarga Amien Rais Beda Dengan Keluarga Cemara

"Empat tahun mereka diem-diem, giliran ada Dirut baru langsung dimusuhi, nggak ngerti saya mereka maunya apa?," ungkap eks Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines ini. 

"Kan masalahnya sudah selesai. SK Direksi terkait itu sudah ada di akhir 2019, seluruh 3 Serikat Pekerja yang ada saat itu sudah sepakat, ada notulennya kok. Lah ini Serikat Pekerja yang dibentuk belakangan kok malah menuntut apa yang sudah disepakati sebelum kelompok mereka lahir, kan jadi kebolak balik nih ceritanya," beber Jhony. 

Jhony mengaku manajemen Transjakarta di bawah Kepemimpinannya yang baru 3 bulan ini selalu mengakomodir kebutuhan-kebutuhan 4 serikat pekerjanya. Termasuk penyelesaian masalah upah lembur tersebut.

Baca juga : Ahok Bisa Bernapas Panjang

"Apanya yang dihalangi? Ketemu saya aja mereka semua bisa sebulan 4 kali, solusi kita kasih, tapi kan ditolak. Saksinya banyak lho, puluhan orang, masa saya bohong di depan semua serikat karyawan. Kan Konyol,” tegasnya.

Menurut dia, semua ada buktinya. Dia juga bersedia mengirimkan foto-foto dari CCTV, guna membuktikan bahwa Manajemen Transjakarta ingin bersama-sama dengan semua pihak memajukan perusahaan.

"Jangan dengan cara yang merusak dong, kalau kayak begini kan jadi nggak kondusif. Tapi yaa gitu, kita nggak bisa puaskan semua orang, apalagi yang memang niatnya dari awal sudah nggak baik. Mereka bukan lagi memperjuangkan Hak, tapi sedang memaksakan Aspirasinya, nggak boleh dong memaksakan itu," tutup Jhony. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.