Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Pengoperasian Transportasi

Idealnya Konsisten Seperti PSBB Awal Deh

Minggu, 13 September 2020 06:22 WIB
Ilustrasi seorang penumpang ojol di kawasan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan bersiap naik motor di masa transisi PSBB, Senin (8/5). (Foto: Khairizal Anwar)
Ilustrasi seorang penumpang ojol di kawasan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan bersiap naik motor di masa transisi PSBB, Senin (8/5). (Foto: Khairizal Anwar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemprov DKI Jakarta diminta konsisten menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat di awal. Jangan sampai namanya doang PSBB total, tetapi banyak pula yang dilonggarkan.

Misalnya, di bidang transportasi. Idealnya semua mengacu saat di awal-awal penerapan PSBB, April lalu. “Pemerintah harus konsisten untuk sepeda motor yang selama ini bisa mengangkut orang harus dikembalikan pada peraturan saat PSBB awal. Hanya diperbolehkan mengantar barang,” kata Pengamat Transportasi, Ajun Komisaris Besar (Purn) Budiyanto, dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Kebijakan ini, lanjutnya, harus diterapkan. Sebab, jaga jarak di sepeda motor sulit dilakukan. Tak hanya ojek aplikasi, sepeda motor pribadi juga mestinya dilarang membawa penumpang. Begitu juga mobil pribadi, jumlah penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas normal, termasuk moda transportasi publik.

Baca juga : KAI : Transportasi Kereta Api Aman Dari Penularan Corona

Dia yakin, penularan Virus Corona bisa diputus jika penerapan protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat pada transportasi umum. Dilakukan pengawasan dan pemberian sanksi bagi pelanggar.

Ojol Minta Kompensasi

Ojek online (ojol) di bawah naungan Garda Indonesia berharap, ojol tak dilarang beroperasi di masa PSBB total. Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia, Igun Wicaksono, merasa khawatir jika para driver ojol dilarang mengangkut penumpang. “Sudah pasti pendapatan akan menurun seperti saat PSBB awal pandemi Corona,’’ ungkap Igun.

Baca juga : SPTJ Prihatin Karyawan Transjakarta Dengan Manajemen Berselisih

Untuk itu, dia berharap, saat PSBB total, ojol bisa mengangkut penumpang. “Kita minta ojol bisa tetap beroperasi dan bawa penumpang. Karena saat PSBB awal, penurunan penghasilan 70 sampai 80 persen,’’ paparnya.

Saat sudah diizinkan pun, pendapatan driver ojol juga belum pulih. Hanya sekitar 50 sampai 60 persen saja. “Baru bernafas, sudah dibatasin lagi,” ungkap Igun.

Meski begitu, Igun akan menghormati segala keputusan yang ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun, jika nantinya ojol kembali dilarang angkut penumpang, mewakili para driver, dia mendesak, pemerintah memberikan kompensasi.

Baca juga : Sambut Hari Pelanggan, Pertamina Resmikan Bright Store Konsep Baru di Purwakarta

“Kami berharap pemerintah pusat maupun daerah memberikan perhatian. Dalam bentuk kompensasi berupa bantuan sosial. Data semuanya dan harus merata,” tandasnya.

Driver ojol yang biasa mangkal di wilayah Kebayoran Lama, Jaksel, Tarnoto, juga meminta ojol tetap diperbolehkan mengangkut penumpang. Dia mengakui, baru beberapa bulan ini orderannya mulai banyak saat PSBB transisi.

“Meski belum seperti normal, tapi lumayanlah. Kalau dibatasi lagi, nggak tahu deh mau nyari makannya gimana. Paling pulang kampung halaman ke Jawa,” curhatnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.