Dark/Light Mode

Banjir Rendam Jatim, Tol Madiun Jadi Tol Laut

Jumat, 8 Maret 2019 09:07 WIB
Hujan deras yang menyebabkan banjir di Madiun Jawa Timur juga menggenangi Jalur Tol Ngawi-Kertosono di Madiun, Jawa Timur, mulai Rabu malam (6/3) hingga Kamis (7/3). (Foto: ANTARA)
Hujan deras yang menyebabkan banjir di Madiun Jawa Timur juga menggenangi Jalur Tol Ngawi-Kertosono di Madiun, Jawa Timur, mulai Rabu malam (6/3) hingga Kamis (7/3). (Foto: ANTARA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banjir merendam Jawa Timur (Jatim). Sejumlah wilayah paling terkena dampaknya. Yang paling parah, tol Madiun berubah seperti tol laut. Dari gambar-gambar yang beredar di sejumlah media sosial, jalan tol Madiun betul-betul seperti laut.

Menurut Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jatim, AKBP Bambang S Wibowo, banjir merendam ruas jalan tol sepanjang 1 km.  Mulai dari KM 604 hingga KM 603, Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo. Kedalaman air mencapai 80 cm hingga 1 m, atau setara pinggang orang dewasa. Ruas jalan yang terendam dari Madiun ke Surabaya.

"Titik air banjir berada sekitar 3 km dari Exit Tol Madiun," ucap Bambang. Menurut Bambang, air meluap sejak Rabu (6/3) malam pukul 19.00 WIB. Sebabnya, luapan air sungai akibat hujan deras sejak beberapa hari belakangan. Arah sebaliknya normal. Semua kendaraan yang hendak melintas dipaksa putar balik di Exit Tol Caruban.

Saat pengalihan arus, antrean mobil, bus dan truk mencapai 7 km. Namun, kemarin sore, lalu lintas di Tol Madiun sudah mulai lancar. Tidak ada lagi antrean kendaraan dari arah Surabaya menuju Solo. Banjir mengancam juga mulai surut. Beberapa truk besar mulai melewati kilometer 604.

Baca juga : Banjir Di Madiun, 515 Warga Dievakuasi

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, banjir terparah memang ada di wilayah Madiun. Ada 8 kecamatan, 39 desa, dengan total 14.280 kepala keluarga yang terdampak. Air juga merendam 250 hektar sawah. Jumlah pengungsi dari 39 desa mencapai 3.518 jiwa.

Daerah lain di Jatim yang juga dilanda banjir adalah Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kabupaten Kediri, Bojonegoro, Tuban, Kabupaten Probolinggo, Gresik, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Lamongan dan Kabupaten Blitar. Total, berdasarkan data yang dihimpun Pusdalops BPBD Provinsi Jatim, banjir menyebabkan lebih dari 12.495 KK terdampak.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tim sudah menggelar rapat khusus penanganan banjir Tol Madiun. Khofifah memberikan opsi kepada Kementerian PUPR melakukan peninggian jalan yang tergenang banjir.

Kemarin, Khofifah juga meninjau sejumlah titik di Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, dengan perahu karet. Mulai dari posko keselamatan, meninjau tanggul di sungai Jeroan dan juga mengunjungi Pondok Pesantren Wisma Wisnu.

Baca juga : Panser O1, Anak Kolong Jadi Bos

Khofifah menyebut, butuh penanganan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka panjang, Pemprov bakal membuat tiga titik sodetan baru di aliran Bengawan Solo. Menurut dia, banjir bukan langsung dari luapan Bengawan Solo, tapi ada titik Bengawan Solo yang mengalir ke kali Bengawan Madiun, masuk ke Kali Jeroan.

"Saya sudah diskusi dengan pakar air, di sepanjang aliran Bengawan Solo butuh 5 sodetan. Ini baru terbangun dua sodetan. Maka kurang tiga, kita akan bangun," ujarnya.

Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru mengatakan, terendamnya badan jalan tol di wilayah Sungai Glonggong, terjadi Rabu (6/3) pukul 18.00 WIB. Sungai yang terletak di wilayah Simpang Susun Madiun KM 604+000 Jalan Tol Ngawi Kertosono pun meluap.

Menurutnya, mitigasi risiko sudah dilakukan sejak tahap desain jalan tol. Ketinggian jalan tol juga sudah lebih tinggi dari ROW (right of way) atau minimal 1 meter di atas ROW. Juga ada saluran crossing (cross drain) sebanyak 4 cross drain di dekat lokasi banjir yang melintang di bawah jalan tol.

Baca juga : Ekonomi Confident Jalani Tahun Politik

"Namun, debit air saat ini sangat tinggi, sehingga jalan tol terendam," beber Dwimawan, kemarin siang.

Terpisah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku mendapat instruksi dari Presiden Jokowi untuk memonitor banjir di Tol Madiun. Basuki juga mengaku sudah menggelar rapat koordinasi dengan gubernur, bupati, Dirjen Bina Marga dan Dirjen Sumber Daya Air di Madiun.

Hasilnya, Basuki memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan tanggul tersebut mencapai 2 hari. PUPR akan berkoordinasi untuk melakukan normalisasi kali tersebut.

"Sungainya dulu dinormalisasi, supaya melancarkan jalan, kemudian kita cek drainase-drainasenya itu," ujar Basuki. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.