Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tren Kasus Corona Meningkat, Bima Arya Minta Klaster Perkantoran Dipelototi
Selasa, 6 Oktober 2020 23:16 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wali Kota Bogor Bima Arya meminta jajarannya untuk serius memelototi klaster perkantoran, mengingat tren kasus positif Covid yang terus meningkat.
Hal itu disampaikan Bima, saat memimpin briefing staff bersama jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Bogor di Taman Ekspresi, Sempur, Bogor Tengah, Selasa (6/10).
“Saya minta semua untuk berhati-hati karena klaster perkantoran sekarang yang utama. Jadi bukan tempat umum, bukan rumah makan, bukan restoran. Yang paling berbahaya adalah klaster perkantoran,” ungkap Bima.
Baca juga : Tangani Corona, IDI Minta Stok Obat Dijaga
Karena itu, rapat-rapat di dalam ruangan di lingkungan Balai Kota Bogor dikurangi untuk mencegah penularan.
“Di balai kota dikurangi rapat-rapat di dalam ruangan, semua di luar. Ventilasinya diperhatikan. Saya minta Camat dan Lurah melakukan pengawasan bergeser ke perkantoran, bukan hanya rumah makan. Tim Merpati dan Tim Elang juga bergeser ke sektor perkantoran,” ujarnya.
Bima juga meminta Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk mendalami sampel di klaster perkantoran, agar dapat memetakan tempat rawan penularan.
Baca juga : Demokrat Minta Tarif Swab Diturunkan Lagi
"Kita dalami juga. Saya tugaskan Dinkes untuk mendalami sampel dari klaster perkantoran. Ini polanya bagaimana? Apakah terpapar di kantin, atau pas rapat? Lalu, petakan juga, apakah perkantoran di luar Kota Bogor atau apa,” kata Bima.
Bima juga melakukan evaluasi kepada tim Deteksi Aktif (detektif) Covid-19 Kota Bogor.
“Unit lacak dan unit pantau rapihkan lagi proses pemantauan dan tracing atau protap untuk swab. Jangan sampai ada ODP yang lolos dan lain-lain, termasuk spesimen yang masuk ke lab harus segera diketahui hasilnya. RSUD Kota Bogor juga sudah punya alat itu, cukup membantu,” tandasnya.
Baca juga : Turun, Jumlah Kasus Positif Covid di Klaster Perkantoran di Jakarta
Tidak hanya soal Covid-19, rapat tersebut juga membahas mengenai sejumlah program strategis jangka panjang.
"Program-program strategis jangka panjang yang masih harus terus berjalan, juga masih memerlukan perhatian seperti konversi angkot, penataan Pasar Bogor, dan lain-lain,” terang Bima. [DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya