Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Warga Kritik Alokasi Pembangunan Stadion

Dana PEN Harus Dipake Buat Bikin Dapur Ngebul

Jumat, 30 Oktober 2020 05:44 WIB
Ilustrasi warga DKI Jakarta mendapat bantuan sembako. (Foto : Istimewa)
Ilustrasi warga DKI Jakarta mendapat bantuan sembako. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengoreksi usulan alokasi sejumlah anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sebab, isinya dianggap tidak sesuai dengan peruntukannya seperti membangun gedung dan stadion.

Warga Jakarta Utara, Usman meminta, anggaran PEN dialokasikan untuk program pemulihan ekonomi yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. ‘’Prioritaskan agar warga gampang mencari makan di saat sulit begini. Bikin program agar dapur warga ngebul deh,’’ pinta Usman, kemarin.

Dia menilai kurang pas jika dana PEN dialokasikan untuk pembangunan gedung. ‘’Namanya juga untuk pemulihan ekonomi, kok dibangunnya gedung. Ini kan nggak pas,’’ kesalnya.

Baca juga : Cakada Umbar Janji Manis Diibaratkan Parade Ngibul

Pembaca Rakyat Merdeka menyampaikan usulan agar sebagian dana PEN itu dialokasikan untuk menggratiskan warga Jakarta vaksin Corona. Harapan yang sama disampaikan anggota Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Jhonny Simanjuntak.

Sebaiknya dana itu dialokasikan untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan bantuan sosial (bansos). Dia menilai, pembangunan Hotel Taman Ismail Marzuki (TIM) dan Jakarta International Stadium (JIS) belum tentu bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Di tengah kondisi masyarakat yang sudah mengalami kesulitan ekonomi berbulan-bulan, menurutnya, dana PEN lebih tepat jika dipake untuk program bersifat langsung. ‘’Saat ini butuh program- program yang sifatnya tak hanya konseptual. Tapi, bisa diimplementasikan buat kesejahteraan warga,” kata Johnny, kemarin.

Baca juga : Kinerja Positif, BTN Salurkan Pembiayaan Dana PEN Rp 18,15 T

Anggota Banggar lainnya, Idris Ahmad mengusulkan hal serupa. Dia ingin Pemprov DKI menginventarisasi kembali prioritas program PEN yang berorientasi langsung kepada masyarakat. Antara lain peningkatan pemeliharaan fasilitas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) secara masif.

“Faktanya kita menunda banyak pembangunan Puskesmas. Padahal kita sudah memotong anggaran-anggaran yang penting, supaya kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi terkait pengendalian Covid-19,” ungkap Idris.

Seperti diketahui, program PEN yang diusulkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI Jakarta tidak krusial sebagai upaya penanganan atas dampak pandemi Covid-19. Dalam pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020, Banggar DPRD DKI menemukan program tak terkait langsung memperbaiki ekonomi warga.

Baca juga : Pertanian Organik Bisnis Masa Depan, Pemuda Harus Ambil Bagian

Seperti pembangunan hotel TIM dan pembangunan JIS. Selain itu, ada program peningkatan infrastruktur pengendalian banjir, peningkatan infrastruktur layanan air minum, dan peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.