Dark/Light Mode

PBNU Kutuk Serangan Teroris Di New Zealand

Jumat, 15 Maret 2019 21:43 WIB
Logo PBNU. (Logo dok lakpesdam_PBNU)
Logo PBNU. (Logo dok lakpesdam_PBNU)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebiadaban aksi terorisme di Masjid Al-Noor, Kota Christchurch, New Zealand menjadi perhatian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ormas terbesar di Indonesia itu mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di dalam masjid. PBNU juga berharap kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan video aksi brutal teroris itu di media sosial.

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini menilai tindakan terorisme yang dilakukan itu merupakan perbuatan yang sangat keji, kejam, dan tidak berperikemanusiaan. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama apa pun. 

Baca juga : PKB Kumpulkan Ribuan Kiai Untuk Menangkan Jokowi - Maruf Amin

“Pertama, PBNU menyampaikan duka yang sangat mendalam kepada keluarga korban. Kedua, kami mengutuk keras pelbagai tindakan terorisme, atas dasar dan latar belakang apa pun. Tindakan-tindakan yang menggunakan kekerasan, terorisme, menebarkan rasa benci, bukanlah ajaran agama. Tidak ada satu agamapun yang membenarkan cara-cara kekerasan” jelas Helmy dalam keterangan tertulisnya Jumat (15/3).

Helmy menegaskan gerakan terorisme yang dilakukan mencederai kemanusiaan. Lebih jauh, Helmy mengajak warga Indonesia untuk bersatu padu menahan diri, tidak terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan.

Baca juga : Putusin Vanessa, Bibi Dicibir Sukses Pansos

PBNU mengajak semua pihak untuk membangun dialog antar umat beragama dengan tujuan untuk mengokohkan kesatuan dan persatuan bangsa agar tidak terpengaruh dengan upaya provokasi, pecah belah pada bangsa Indonesia. “Kami juga mengajak umat beragama untuk menghentikan segala spekulasi yang bisa memperkeruh peristiwa ini. Kita percayakan penanganan sepenuhnya di tangan aparat keamanan setempat,” pungkas Helmy. 

Untuk alasan menghormati keluarga korban dan menghindari agar tidak dijadikan inspirasi bagi kelompok-kelompok tidak bertanggung jawab, Helmy mengimbau agar semua pihak menghentikan penyebaran video yang berisi kekejaman tersebut. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan instagram untuk menghapus segala konten video yang berpotensi disalahgunakan untuk kepentingan terorisme.

Baca juga : AP I Sediakan Gerai Khusus UMKM Di NYIA

“Kami meminta pada pemilik platform media sosial  untuk memblok dan menghapus konten dan akun yang tersambung dengan jaringan teroris berdasarkan data algoritma yang dimiliki,” pungkas Helmy.  [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.