Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Real Count PILPRES 2024
24,50%
Anies & Muhaimin
58,82%
Prabowo & Gibran
16,68%
Ganjar & Mahfud
Waktu Update 19 Maret 2024, 19:30 WIB | 647.992 dari 823.378 TPS | Data masuk 78,70%
Persiapkan UMKM Pasca Pandemi, Menkop Teten Fokus 3 Upaya Transformasi
Sabtu, 12 Desember 2020 14:13 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Tak bisa dipungkiri pandemi Covid-19 membuat sektor koperasi dan UMKM terkena imbas yang cukup besar. Untuk itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, perlu upaya serius dalam menghadapi kekuatan UMKM pasca pandemi nanti.
KemenkopUKM lanjut Teten, menekan tiga upaya transformasi yang perlu dilakukan koperasi dan UMKM ke depannya. Menurutnya, transformasi tersebut menjadi formulasi tepat bagi koperasi dan UMKM. Pertama, transformasi UMKM dari informal ke formal. Ia melihat, saat ini masih banyak koperasi dan UMKM yang belum berbadan hukum.
Dari badan hukum ini, kata Teten, UMKM akan terus berkembang. Pasca pandemi, banyak muncul usaha mikro baru akibat dampak pemutusan kerja saat Covid-19 memilih untuk menjadi usaha mikro, untuk itu potensi ke depan munculnya usaha mikro makin banyak.
Baca juga : KPK OTT Pejabat Kemensos Terkait Korupsi Bansos
"Strategi kami di kementerian, bagaimana usaha mikro dan kecil ini tumbuh ke atas. Ditambah, masalah izin pendirian koperasi ini di Undang-Undang Cipta Kerja makin dimudahkan, sekaligus mendorong kesempatan UMKM naik kelas," imbuh Teten dalam talkshow bertajuk Sinergi dan Kolaborasi dalam Pemberdayaan UKM Guna Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Kendari, Sultra, Sabtu (12/12).
Kedua lanjut dia, adalah transformasi digital. "Untuk marketing pemasaran nanti lebih efisien bisnisnya lewat proses digital, termasuk dari sisi payment digital. Ini penting disiapkan UMKM untuk dihubungkan ke ekosistem digital," ujarnya.
Ia bersyukur, saat ini UMKM juga sudah dibantu oleh program Pasar Digital (PaDi) di mana KemenkopUKM telah bekerja sama dengan 9 BUMN. Di mana penciptaan peluang pasa bagi UMKM makin besar. Yang ketiga adalah transformasi teknologi produksi, supaya UMKM memiliki daya siang. Teten pun mengeluhkan banyaknya market dalam negeri yang diserbu produk impor lewat e-commerce.
Baca juga : Menristek Cek Kesiapan Produksi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai
"Kalau UMKM mau bersaing, maka harus ada standarisasi global. Ini sedang terus kita rancang," imbuhnya.
KemenkopUKM juga mendorong inisiatif dengan membangun rumah produksi bersama. Tujuannya agar UMKM bisa terus produksi secara bersama-sama meski tak memiliki pabrik sendiri. "Kita juga ingin transformasi UMKM rantai pasok. Karena kebanyakan usaha UMKM ini kecil-kecil, dibantu supaya bisa tembus ke pasar lebih besar secara nasional," ucap Teten.
Diakui Teten, UMKM terkena dampak langsung dari dua sisi yaitu sisi supply dan demand, sehingga dibutuhkan strategi UMKM ke rantai pasok nasional maupun global, juga klaster, komoditas maupun digitalisasi.
Baca juga : Banyak Tantangan Mengajar Di Masa Pandemi Covid, Pendidik Tetap Termotivasi
Ia menyebut, jumlah UMKM sebanyak 64 juta sekitar 22,9 persennya mengalami penurunan penjualan, 20 persen distribusi terganggu, 19,3 persen terkendala modal dan sekitar 18 mengalami kesulitan bahan baku. "Di tengah daya beli turun, maka penting ekonomi nasional digerakkan oleh belanja pemerintah. Kami juga menggerakan beli produk UMKM lewat Gerakan Belanja Buatan Dalam Negeri," tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Menkop Teten juga mengapresiasi penyelenggaran bazaar UMKM oleh Pemerintah Provinsi Sultra. Ia berharap, upaya ini makin menambah penjualan dan omzet UMKM. "Berharap kerja sama Pemda dan swasta juga terus terjalin. Karena untuk bisa maju tak bisa sendiri, harus berkolaborasi," tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya