Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Penambahan Kasus Baru Di DKI, Paling Banyak Disumbang Kecamatan Kebayoran Lama

Sabtu, 9 Januari 2021 09:35 WIB
Ilustrasi swab test (Foto: Tedy Kroen/RM)
Ilustrasi swab test (Foto: Tedy Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemprov DKI Jakarta masih terus memasifkan tes PCR, untuk menemukan kasus baru secara cepat agar dapat segera melakukan tindakan isolasi / perawatan secara tepat. Sehingga, memperkecil potensi penularan Covid-19.

Data Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, pada 8 Januari 2021 telah dilakukan uji PCR terhadap 16.712 spesimen, dari 14.122 orang yang dites. Hasilnya, 2.204 positif dan 11.918 negatif.

"Namun, tercatat penambahan kasus positif sebanyak 2.959, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 755 kasus dari 2 Laboratorium Swasta dan 1 Laboratorium RS BUMN, yang dilaporkan dalam 7 hari terakhir," jelas Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Dki Jakarta Dwi Oktavia dalam keterangannya, Jumat (8/1).

Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk, ada di angka 210.355. Sedangkan jumlah orang yang dites PCR dalam sepekan terakhir, mencapai 102.183.

Baca juga : Ini Kota Besar Di Jawa Dan Bali Yang Kena PSBB Ketat

Kasus positif itu terdistribusi di Jakarta Timur sebanyak 625 kasus, Jakarta Selatan 548, Jakarta Barat 436, Jakarta Utara 356, Jakarta Pusat 245, dan Kepulauan Seribu 9.  Sedangkan yang terdaftar dengan alamat di luar DKI Jakarta, ada 268 kasus (9 persen), dan alamat tidak dilaporkan sebanyak 472 kasus (16 persen).

Data itu juga menyebutkan, 44 Kecamatan di DKI Jakarta mengalami penambahan kasus. Terbanyak, Kebayoran Lama dengan 127 kasus baru. Disusul Cipayung dengan 100 kasus baru. Paling sedikit, Kepulauan Seribu Selatan dengan 2 kasus baru.

"Sebanyak 75 persen kasus positif ditemukan di fasilitas kesehatan dan laboratorium. Dalam hal ini, warga datang ke fasilitas kesehatan. Sedangkan 25 persen sisanya merupakan hasil contact tracing Puskesmas," papar Dwi.

Dari kasus positif yang ditemukan pada Jumat (8/1), sebanyak 51 persen adalah tanpa gejala dan 49 persen bergejala.

Baca juga : Karantina Penumpang Pesawat Internasional Berjalan Lancar

Sedangkan jumlah kasus aktif di Jakarta, naik 251 kasus. Sehingga, jumlah kasus aktif sampai hari ini tercatat 17.633 (orang yang masih dirawat / isolasi).

Dari jumlah tersebut, 44 persen tanpa gejala, 20 persen bergejala ringan, 32 persen bergejala sedang, 2 persen bergejala berat, dan 3 persen bergejala kritis.

Untuk kasus tanpa gejala dan gejala ringan melakukan isolasi mandiri di tempat isolasi terkendali/wisma atlet/rumah. Sedangkan, untuk kasus sedang dirawat di ICU RS.

Pada kasus yang berat dan kritis juga dirawat di ICU RS, baik menggunakan ventilator maupun non-ventilator.

Baca juga : KBRI Pyongyang Bikin Api Unggun

Total kasus terkonfirmasi di Jakarta sampai hari ini, tercatat 200.658 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, sebanyak 179.562 telah dinyatakan sembuh, dengan tingkat kesembuhan 89,5 persen. Jumlah orang meninggal dunia, tembus angka 3.463, dengan tingkat kematian 1,7 persen. Di bawah tingkat kematian Indonesia, yang besarnya 2,9 persen.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 12,6 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 9,0 persen. Sementara standar maksimal yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), tidak lebih dari 5 persen. [DIR] 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.