Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Harian Corona Melonjak Di Ibukota

Penularan Terbesar Terjadi Dari Lingkungan Keluarga

Minggu, 10 Januari 2021 06:00 WIB
Petugas melakukan pemakaman jenazah dengan protap Covid-19, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat, Sabtu (9/1/2021). (Foto: TEDY OCTARIAWAN KROEN/RM)
Petugas melakukan pemakaman jenazah dengan protap Covid-19, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat, Sabtu (9/1/2021). (Foto: TEDY OCTARIAWAN KROEN/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah kasus harian Covid-19 melonjak setelah libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Penularan paling banyak terjadi di lingkungan keluarga atau klaster keluarga.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengungkapkan, ada 111 klaster keluarga pasca libur Nataru, dengan total ada 351 kasus positif Covid-19. Seluruh kasus itu tersebar di 33 kecamatan di DKI.

Klaster keluarga ini berasal dari warga yang beraktivitas di luar DKI Jakarta. Dari jumlah kasus tersebut, terbanyak adalah pasien yang sebelumnya berpergian ke Jawa Barat. Yakni, 55 klaster keluarga dengan jumlah 175 kasus. Disusul berpergian ke Jawa Tengah 16 klaster daengan 53 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta 9 klaster dengan 29 kasus, Jawa Timur 7 klaster dengan 23 kasus, Bali 4 klaster dengan 12 kasus, Banten 4 klaster dengan 14 kasus, dan Kalimantan Barat 3 klaster dengan10 kasus.

Baca juga : Edhy Belanja Barang Mewah Pake Kartu ATM Staf Istrinya

Selanjutnya, Sulawesi Selatan 3 klaster dengan 6 kasus, Lampung 2 klaster dengan 4 kasus, Sumatera Selatan 2 klaster dengan 7 kasus, Sumatera Utara 2 klaster dengan 5 kasus, Kepulauan Riau 1 klaster dengan 3 kasus, Nusa Tenggara Timur 1 klaster dengan 5 kasus, Papua 1 klaster dengan 3 kasus, dan Sumatera Barat 1 klaster dengan 2 kasus.

Dinkes memprediksi puncak penambahan kasus baru Covid- 19 efek libur Nataru terjadi 14 hari setelah libur, yakni pada 17 hingga 31 Januari 2021.

“Untuk itu, kita harus waspadai peningkatan pada klaster keluarga,” imbau Dwi.

Baca juga : Anies Kudu Tarik Lagi Rem Darurat

Walikota Jakarta Timur, Muhammad Anwar menyebut, Pemerintah Kota Jakarta Timur meningkatkan kewaspadaan pada potensi penularan Corona di lingkungan keluarga. Dia mengaku, sudah menginstruksikan Satpol PP, Satgas Covid-19, Camat dan Lurah untuk mengawasi potensi penularan di lingkungan keluarga.

“Petugas diinstruksikan lebih intensif menyampaikan sosialisasi maupun penegakan aturan protokol kesehatan di lingkungan keluarga. Kami akan fokus di klaster ini,” akunya.

Tembus Sejuta Pasien

Baca juga : Selamat, UIN Bandung Raih 2 Penghargaan Terbaik Dari Kemenag

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Syahrizal Syarif memprediksi, pada Februari nanti jumlah orang terpapar secara nasional diperkirakan mencapai 1 juta. Fasilitas dan tenaga kesehatan pun terancam kewalahan.

Lonjakan besar, paparnya sudah terlihat setelah libur Nataru. Penyebaran Covid-19 kini makin tidak terkendali. Ini karena warga mengabaikan protokol kesehatan. Saat keluar kota, warga tidak mematuhi anjuran supaya tidak berkunjung ke rumah kerabat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.