Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Harian Corona Melonjak Di Ibukota

Penularan Terbesar Terjadi Dari Lingkungan Keluarga

Minggu, 10 Januari 2021 06:00 WIB
Petugas melakukan pemakaman jenazah dengan protap Covid-19, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat, Sabtu (9/1/2021). (Foto: TEDY OCTARIAWAN KROEN/RM)
Petugas melakukan pemakaman jenazah dengan protap Covid-19, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat, Sabtu (9/1/2021). (Foto: TEDY OCTARIAWAN KROEN/RM)

 Sebelumnya 
“Hanya ada beberapa kota yang ketat. Saat ini mulai panen kasus. Kalau meledak, fasilitas dan tenaga kesehatan akan kelimpungan,” ujarnya dalam keterangannya kepada wartawan, kemarin.

Dia menilai, persyaratan rapid test antigen nyatanya tidak mampu menekan kasus baru. Sebab, banyak yang akhirnya melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi.

Baca juga : Edhy Belanja Barang Mewah Pake Kartu ATM Staf Istrinya

“Perlu strategi baru untuk menekan pergerakan menggunakan kendaraan pribadi,” sarannya.

Dia menyarankan, pemerintah berguru ke Saudi Arabia, Bolivia, dan Singapura. Negara-negara tersebut berhasil mengendalikan penyebaran virus dengan membatasi kerumunan paling banyak 3 orang. Baru dua minggu lalu, Singapura membolehkan lima orang duduk satu meja di restoran.

Baca juga : Anies Kudu Tarik Lagi Rem Darurat

“Saya berharap, penerapan PPKM lebih ketat. Sebab kalau PSBB seperti dulu, saya pesimistis. Semua pihak, pusat daerah harus lebih sinergi,” sarannya.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi mengakui, liburan Nataru menjadi faktor pemicu penularan klaster keluarga. Sebab, banyak keluarga berpergian tidak dengan orang serumah.

Baca juga : Selamat, UIN Bandung Raih 2 Penghargaan Terbaik Dari Kemenag

Dalam perjalanan, banyak keluarga dari Jakarta kemudian bertamu ke saudara atau kerabat di kampung. Ini juga menyebabkan penularan semakin massif.

“Masyarakat harus sadar risiko penularan di lingkungan keluarga itu tinggi. Kalau sudah ada tanda-tanda, kontak fasilitas kesehatan tingkat satu. Jangan menutupi. Lapor RT dan RW. Lakukan tes pada semua anggota keluarga,” imbaunya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.