Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ubah Layanan Faskes, Solusi Cepat Tangani Kekurangan Ruang Rawat Pasien Covid-19

Selasa, 12 Januari 2021 08:38 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti (Foto: bantenprov.go.id)
Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti (Foto: bantenprov.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten mendorong kabupaten/kota di Tangerang Raya melakukan langkah cepat dalam mengatasi semakin tipisnya ketersediaan ruang ICU dan ruang rawat inap untuk pasien Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, upaya menambah kapasitas fasilitas kesehatan dengan mengubah layanan yang sudah ada untuk fokus penanganan Covid-19 lebih cepat dibandingkan membangun gedung rumah sakit baru.

"Jadi kita memilih mengubah fasilitas kesehatan yang ada terlebih dahulu karena ini lebih cepat," ujar Ati, usai rapat penanganan Covid-19 bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Banten, di Pendopo Bupati Tangerang, Kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang, Senin (11/1).

Sebelumnya, DPRD Kota Tangerang mengusulkan pembangunan RSUD baru untuk mengatasi pandemi Covid-19. Menurut Ati, usulan tersebut tak dapat dilakukan saat ini. Penanganan pandemi dengan mengubah fasilitas kesehatan (faskes) yang ada merupakan cara yang efektif dan cepat.

Baca juga : Perawat Tanpa STR Boleh Tangani Pasien Covid-19

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Banten, per 11 Januari 2020, untuk ruang ICU sudah terisi 96 persen, ruang isolasi terisi 92 persen, dan ruang isolasi seperti hotel dan puskesmas terisi 771 tempat tidur dari ketersediaan 915 tempat tidur. "Melihat data tersebut, kita mendorong penanganan yang cepat yakni mengubah faskes yang ada dahulu," ujarnya.

Ati juga mengatakan, saat ini semua provinsi di Indonesia sedang kekurangan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang ada dibagi tugas ke beberapa bidang dalam penanganan Covid-19, mulai dari tracing hingga layanan lainnya. Khusus untuk di Banten saja, dokter spesialis paru hanya ada 55 orang. Padahal, kebutuhan tenaga kesehatan tersebut sangat besar untuk melayani 8 kabupaten/kota di Banten.

Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah penambahan tempat tidur. Dinas Kesehatan Banten sudah mendorong setiap kabupaten/kota untuk menambah kapasitas tempat tidur dengan mengubah fasilitas kesehatan seperti puskesmas rawat inap sebagai tempat isolasi. "Ada juga yang sudah menambah tempat tidur di hotel," ujarnya.

Baca juga : Irma Minta Para Konglomerat Pinjamkan Properti Untuk Tampung Pasien Covid-19

Analis Kebijakan Publik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Adib Miftahul menyampaikan hal yang sama. Adib meminta DPRD Kota Tangerang lebih bijak dalam mendorong rencana pembangunan, terlebih di masa pandemi Covid-19. "Dalam masa ini, yang diutamakan adalah bangkit dulu dari pandemi," ujar Adib.

Adib menilai, upaya Pemkot Tangerang dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan kesehatan merupakan kebijakan tepat dan terarah di tengah badai pandemi Covid-19 yang melanda termasuk di Kota Tangerang. "Jika masih bisa ditingkatkan, tingkatkan dulu untuk kondisi saat ini," katanya.

Adib mengungkapkan, proses pembangunan rumah sakit akan memakan waktu lama dan proses yang panjang. Mulai dari tahap kajian hingga pembangunan fisik konstruksi. "Ketersediaan bed rumah sakit urgent. Tapi, kalau membangun, mau sampai kapan," ucapnya.

Baca juga : Siap Jadi Orang Pertama Divaksin

Dalam penanganan Covid-19 di wilayah Tangerang Raya, Kota Tangerang memiliki jumlah tempat tidur fasilitas isolasi pasien Covid-19 sebanyak 1.672 unit, Kota Tangerang Selatan sebanyak 654 unit, dan Kabupaten Tangerang sebanyak 742 unit. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.