Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pandemi Kerek Angka Pengangguran Di Jakarta
Pemprov Gaet Swasta Gelar Pelatihan Kerja
Minggu, 14 Februari 2021 06:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Angka pengangguran di Ibu Kota melonjak akibat pandemi Covid-19. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 10,95 persen. Jakarta menjadi kota dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan, selama 10 bulan diterjang pandemi, sektor formal kehilangan 453.295 pekerja, tetapi hanya 259.597 pekerja yang mampu diserap oleh sektor informal. Akibatnya, 193.698 orang tidak bekerja lagi.
Selain itu, implikasi pandemi bukan saja terjadi terhadap pengurangan tenaga kerja, juga mempengaruhi produktivitas pekerja karena 1.673.028 pekerja mengalami pengurangan jam kerja.
Pertumbuhan ekonomi tahun2020, selama dua triwulan berturut-turut perekonomian Jakarta mengalami kontraksi dan resmi memasuki resesi. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2020 minus 8,23 persen dan pada triwulan III membaik pada angka minus 3,82 persen (year on year).
Baca juga : Nadiem Bolehkan Daerah Susah Sinyal Gelar Sekolah Tatap Muka
Ada pun Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jakarta memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar -2 persen sampai dengan 1,6 persen tahun 2020, kembali ke 5 persen sampai 5,4 persen. Dan tahun 2022 semakin membaik pada kisaran 5,8 persen hingga 6,2 persen.
“Artinya, kita mengalami kontraksi yang serius di tahun 2020, tapi mungkin kita termasuk yang paling cepat kembali di dalam perputaran perekonomian karena kesiapan kita semua,” jelas Riza.
Untuk mengerem lonjakan pengagguran, Pemprov DKI mendorong penempatan tenaga kerja yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di perusahaan yang masih beroperasi. Hasilnya, 14.000 orang berhasil dipekerjakan kembali.
Selain itu, lanjut Riza, Pemprov DKI Jakarta juga mendorong program peningkatan kompetensi bagi pekerja yang kena PHK. Lalu ada peningkatan kapasitas wirausaha menjadi pewirausaha naik kelas.
Baca juga : Partai Gelora Ingatkan Pentingnya Pemahaman Geopolitik Internasional
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, Pemprov DKI Jakarta memiliki program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB).
Di bidang ketenagakerjaan, program KSBB menggelar pelatihan kerja bersama sejumlah perusahaan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Salah satunya, kata Andri, melalui peningkatan kompetensi pencari kerja, dengan melibatkan dunia usaha dan dunia industri dan/atau instansi lain.
“Sehingga tercipta link and match agar pencari kerja mampu berdaya saing dan berwirausaha,” jelasnya.
Baca juga : Senator Happy Pemerintah Serius Perhatikan Papua
Sepanjang tahun 2020, telah dilakukan pelatihan kolaborasi yang melibatkan 31 kolaborator dan berhasil mengajak 3.591 peserta pelatihan. Pelatihan soft skill dan hard skill diberikan pada pencari kerja dan pekerja yang kena PHK.
“Ada beberapa kolaborator yang memberikan bantuan alat kerja. Kami harap dapat dimanfaatkan para peserta untuk bekal menjadi wirausaha. Dari pelatihan juga, peserta akan mendapatkan informasi lowongan kerja,” sambung Andri.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya