Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Wali kota Bekasi, Tri Adhianto secara simbolis melepas keberangkatan truk yang berisi minyak jelantah yang akan diekspor ke Eropa.
Kumpulan minyak jelantah tersebut didapat dari masyarakat Kota Bekasi. Ada insentif yang diberikan kepada masyarakat dari pihak swasta yang menggandeng pemerintah Kota Bekasi, yaitu Waste4Change.
Ekspor minyak jelantah itu menjadi bagian dari komitmen Pemkot Bekasi dalam pengelolaan sampah berkelanjutan yang bernilai ekonomis.
Baca juga : Apindo Minta Insentif Buat Pelaku Usaha Dikucurkan
Tri berharap agar minyak jelantah yang selama ini menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan bisa teratasi.
Di sisi kesehatan, minyak jelantah juga menjadi ancaman bagi kesehatan jika digunakan kembali untuk memasak dalam bentuk jelantah karena proses pemanasan yang lama ataupun berulang akan menyebabkan dampak buruk bagi tubuh manusia.
“Minyak jelantah bisa berbahaya kalau di konsumsi ulang, apalagi kalau jadi limbah nanti bikin pencemaran, untuk itu kita buat gerakan masif pengumpulan minyak jelantah yang bisa memberikan dampak baik bagi masyarakat, baik secara lingkungan maupun ekonomi,” tutur Tri pada acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Pasar Alam Vida, Mustikajaya, Minggu (21/2).
Baca juga : Menang Pamor, Prestasi The Doctor Diramal Tetap Kendor
Menurut Direktur Waste4Change, Muhammad Bijaksana Junerosano, pengembangan biodiesel berbasis minyak jelantah memiliki peluang untuk dipasarkan baik di dalam negeri maupun untuk diekspor selain sebagai langkah kongkrit dalan menyelesaikan persoalan limbah cair.
“Pangsa pasar cukup besar, sayang kalau potensi tersebut disia-siakan, Ada berkah dibalik minyak jelantah,” tutur pria yang akrab dipanggil Sano.
Pada 2020, Pemkot Bekasi berkomitmen mengurangi sampah plastik dari para pelaku bisnis ritel dan perhotelan, sampai terbit peraturan daerah yang mengatur sampah plastik pada tahun yang sama.
Baca juga : Gerindra: Pelapor Din Radikal Cetek Pengetahuan
Lanjut Tri, dia menyebut bahwa untuk mengubah pola pikir seseorang diperlukan waktu yang lama dan sosialisasi masif. “Namanya perubahan pasti butuh proses, terlebih dalam mengubah mindset. Ini butuh kesadaran bersama agar Kota Bekasi bisa mengurangi sampah yang terbuang ke Bantargebang,” pungkas Tri. [DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya