Dark/Light Mode

Antisipasi Peningkatan Kasus Akibat Libur Panjang

Awas, Varian Baru Corona Menyebar Cepat Di Jakarta

Minggu, 7 Maret 2021 05:50 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Foto: Istimewa)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta memperketat pergerakan orang keluar masuk ke Ibu Kota. Terutama, pada saat libur atau cuti bersama. Sebab, kehadiran varian baru virus Corona bisa memperpanjang pandemi.

Sebagai informasi, pada Kamis (11/3), terdapat tanggal merah memperingati Isra Miraj. Sementara Minggu (14/3) adalah libur Hari Raya Nyepi.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengapresiasi keputusan pemerintah memangkas hari libur. Kebijakan itu menunjukkan pemerintah belajar dari kesalahan sebelumnya. Apalagi ada varian baru virus Corona yang ditemukan.

“Jangan sampai ini menyebar lewat pergerakan manusia yang tidak dibatasi,” kata Dicky kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Ada Varian Baru Inggris, Jokowi Minta Masyarakat Tak Panik

Mengurangi mobilitas masyarakat terbukti berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19. Pemerintah perlu mengantisipasi penyebaran varian baru itu.

“Jangan sampai muncul super spreader strain atau virus yang bisa menyebar cepat dan luas. Makanya, perlu diperketat lagi pembatasan pergerakan manu­sia,” imbaunya.

Menurutnya, pemerintah selama ini berhasil menekan pergerakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melarang PNS di lingkungkannya untuk keluar kota selama libur panjang.

Namun, yang menjadi tantangan saat ini adalah membatasi pergerakan masyarakat. Misalnya dengan mewajibkan tes antigen warga yang menggunakan kendaraan pribadi. Bukan hanya kepada penumpang transportasi massal.

Baca juga : Antisipasi Panen Raya, Mentan Optimalkan Peran Kostraling Amankan Stok Dan Harga Beras

Penyekatan di perbatasan, juga diperlukan. Selain itu, yang paling penting adalah semua pihak bersabar karena situasi saat ini masih pandemi.

“Kasus Covid-19 meningkat usai libur panjang sampai 50 persen. Jadi harapannya, masyarakat juga mendukung. Pemerintah gencarkan 5M dan 3T. Kualitasnya tracing juga harus ditingkatkan,” ujarnya.

Dicky menyebut, pemerintah tak boleh mendadak mengeluarkan kebijakan libur. Antisipasi pembatasan pergerakan orang harus dilakukan jauh hari. Sehingga, orang yang telanjur memesan tiket bisa melakukan pembatalan.

“Bisa liburan di dalam kota, tentu pilih yang outdoor. Jangan lupa tetap disiplin protokol kesehatan,” imbaunya.

Baca juga : KPK Buka Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Pengaturan Barang Kena Cukai Di Bintan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta tidak liburan ke luar kota setelah cuti bersama libur Isra Miraj dihapus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.