Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemprov DKI Mau Bikin Rumah Panggung

Warga Cipinang Ngeluh, Tiga Kali Banjir Nggak Ada Solusi

Sabtu, 17 April 2021 06:10 WIB
Banjir rendam permukiman warga di Cipinang Melayu akibat luapan Kali Sunter, Rabu (14/4/2021). (Foto: Dok. Damkar Jaktim)
Banjir rendam permukiman warga di Cipinang Melayu akibat luapan Kali Sunter, Rabu (14/4/2021). (Foto: Dok. Damkar Jaktim)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hujan deras yang terjadi selama dua hari (Rabu-Kamis) membuat wilayah Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, kebanjiran. Hingga April, kawasan yang diklaim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini bebas banjir, ternyata sudah tiga kali terendam air.

Kali ini banjir menggenang di dua RW. Yakni di RW 03 dan 04. Sejumlah RT di dua wilayah itu juga terdampak banjir. Banjir kemarin disebabkan hujan dengan intensitas tinggi, bukan kiriman air dari daerah lain.

Hujan deras sejak Rabu siang (14/4) dan berhenti sebelum buka puasa membuat air sungai naik dan meluber ke permukiman. Namun, pada Kamis dini hari (15/4), banjir sudah mulai surut.

“Jam 10 malam itu banjir, sempat sepinggang orang dewasa,” tutur Adi, warga RW 04, Rabu (14/4).

Baca juga : Pemerintah Izinkan Orang Asing Pasangan Kawin Campur Masuk Indonesia

Setelah surut, banjir menyisakan lumpur di dalam rumah warga di lima RT, yakni RT 10 hingga RT 14 di RW 03. Warga pun langsung mengeluarkan lumpur dari dalam rumah. Petugas kebersihan turut membantu. Mengangkut sampah yang menghalangi Kali Sunter.

Tercatat, 10 RT terendam banjir di Cipinang Melayu ini. Ada 25 keluarga yang sempat mengungsi. Ketua RW 03 Lukman Suprapto mengakui, banjir melanda lima RT di wilayahnya dengan ketinggian maksimal 80 centimeter. Tapi ada juga yang mecapai 1 meter, yakni di RT 10.

Warga pun sempat mengungsi di Masjid Jami Al-Muqorrobin di Cipinang Melayu saat air mulai meluber. Setelah surut, pagi harinya, warga yang sempat mengungsi, kembali ke rumah. Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Lembaga Musyawarah Kelurahan Cipinang Melayu juga membuka tenda darurat.

Warga berharap, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta punya solusi banjir langganan di wilayah mereka. Agar Kali Sunter tak meluap setiap kali hujan dengan intensitas tinggi.

Baca juga : Pandemi Covid-19 Bikin Menko Airlangga Lihai Ngegas Dan Ngerem

“Air masuk sampai semeter. Saya terpaksa mengungsi sampai pagi di kantor RW. Semoga banjir tak kembali datang setiap hujan deras. Semoga ada solusinya. Soalnya ini sudah tiga kali selama tahun 2021,” curhat Yanti, warga RT 10, RW 03, Cipinang Melayu ini.

Di wilayah ini masih mengandalkan pompa untuk menyedot air hujan yang meluber keluar sungai. Ada lima pompa air yang dioperasikan untuk menyedot banjir di RW 04. Banjir pun berhasil surut dini hari.

Pusat pompa berada di RT 01, wilayah yang dekat dengan bendungan dan langsung dibuang ke Kalimalang. Jika wilayah ini surut, otomatis RT lain ikut surut karena di RT 01 inilah muaranya.

Kepala Seksi Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Gatot Sulaiman juga menambahkan, total ada 9 unit mobil pemadam dengan 45 personel diterjunkan ke Cipinang Melayu untuk menyedot air.

Baca juga : Hari Ini, Para Pimpinan Media Mulai Disuntik Vaksin

Dari catatannya, awal penyedotan dilakukan pada pukul 19.00 WIB. Sekitar pukul 02.00 WIB sudah tidak ada genangan di Cipinang Melayu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.