Dark/Light Mode

Pemprov DKI Mau Bikin Rumah Panggung

Warga Cipinang Ngeluh, Tiga Kali Banjir Nggak Ada Solusi

Sabtu, 17 April 2021 06:10 WIB
Banjir rendam permukiman warga di Cipinang Melayu akibat luapan Kali Sunter, Rabu (14/4/2021). (Foto: Dok. Damkar Jaktim)
Banjir rendam permukiman warga di Cipinang Melayu akibat luapan Kali Sunter, Rabu (14/4/2021). (Foto: Dok. Damkar Jaktim)

 Sebelumnya 
Gatot mengatakan, proses penyedotan sempat terkendala akses menuju ke lokasi banjir dengan kondisi lalu lintas yang padat.

Total ada 45 personel yang dikerahkan untuk menyedot banjir akibat luapan Kali Sunter di wilayah Cipinang Melayu tersebut. “Kita kerahkan satu unit light rescue dan delapan unit quick response,” ujar Gatot.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota dan jajarannya telah mengantisipasi datangnya banjir setelah perkiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca juga : Pemerintah Izinkan Orang Asing Pasangan Kawin Campur Masuk Indonesia

“Petugas gerak cepat menangani banjir dan genangan di berbagai jalan dan wilayah,” kata Riza di Balai Kota.

Menurutnya, Pemprov, Badan Penanggulangan Banjir Daerah (BPBD), semua sudah menyiapkan upaya early warning system, memberitahukan, sosialisasi, menyiapkan semua perangkat pendukung dalam rangka pencegahan, pengurangan, mitigasi dan sebagainya.

Selain itu, Riza menyebut, kontur tanah di sejumlah wilayah Ibu Kota rendah, akhirnya banjir pun tak terhindarkan saat hujan dengan intensitas tinggi. Seperti kontur tanah rendah di Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Baca juga : Pandemi Covid-19 Bikin Menko Airlangga Lihai Ngegas Dan Ngerem

Salah satu penyebab kontur tanah rendah di Cipinang Melayu karena proyek pengerukan tanah. Wilayah Cipinang Melayu dikeruk untuk pembangunan Gelora Bung Karno (GBK).

“Zaman dulu waktu kita bangun GBK diuruk. Uruknya dari mana, dari tempat-tempat Kalibata dan sebagainya, sehingga menjadi kubangan,” beber Riza.

Kubangan di Cipinang Melayu ini lantas diokupasi warga untuk mendirikan permukiman. Sebab, warga kesulitan mencari lahan hunian di Jakarta.

Baca juga : Hari Ini, Para Pimpinan Media Mulai Disuntik Vaksin

Banjir lalu rutin menerjang kawasan bekas kubangan yang kini berdiri rumah-rumah warga. “Kalau hujan, ya banjir lah, namanya kubangan,” tegas politisi Partai Gerindra ini.

Riza mengaku telah meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk mencari solusi terbaik di wilayah langganan banjir. Salah satu solusi yang direncanakan adalah membangun rumah susun panggung. Konsep rumah susun ini dibangun bertingkat dengan ruang kosong di sisi terbawah atau basement.

Ruang ini, menurut Riza, bisa menjadi tempat bermain anak atau aktivitas lainnya saat kondisi normal. Namun, fungsinya berubah menjadi tempat penampungan air ketika banjir datang. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.