Dark/Light Mode

Lebaran Tinggal Menghitung Hari

Emak-Emak Stres Harga Daging Dan Sembako Naik

Senin, 10 Mei 2021 06:15 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan) memberikan salam jempol kepada sejumlah pedagang dan pengunjung Pasar Cengkareng, Jakarta, Minggu (9/5/2021). Kunjungan tersebut untuk memantau harga pangan dan pelaksanaan protokol kesehatan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H. (Foto: Twitter @aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan) memberikan salam jempol kepada sejumlah pedagang dan pengunjung Pasar Cengkareng, Jakarta, Minggu (9/5/2021). Kunjungan tersebut untuk memantau harga pangan dan pelaksanaan protokol kesehatan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H. (Foto: Twitter @aniesbaswedan)

 Sebelumnya 
Dia juga menyebut harga daging ayam, mengalami kenaikan sebanyak Rp 7.000 per kilogram saat ini.

Harga bawang-bawangan juga naik dibandingkan awal Ramadan. Bawang merah Rp 35.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 30.000 per kilogram. Untuk, bawang putih naik dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram.

Harga cabe berbagai jenis juga kompak naik sebesar Rp 10.000 per kilogram. Seperti cabe rawit merah naik dari Rp 60.000 menjadi Rp 70.000, cabe merah besar dari Rp 30.000 menjadi Rp 40.000 dan cabe keriting dari Rp 30.000 menjadi Rp 40.000.

Baca juga : Khofifah: Emak-emak Tenang Ya, Harga Bahan Pokok Stabil

“Hanya cabe rawit hijau yang tidak naik, masih Rp 30.000 per kilogram,” ucap Mansuri.

Sebab itu, Mansuri mendesak pemerintah bersama stakeholders terkait bergerak cepat menstabilkan harga. Mengingat kenaikan harga sejumlah komoditas pangan penting itu diyakini masih terus berlanjut, hingga mendekati Idul Fitri.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, kenaikan harga daging disebabkan naiknya harga pakan.

Baca juga : Nikmati Libur Lebaran di Hotel Dengan Harga Spesial dan Pemandangan Pantai

“Pakan masuk siklus upercycle,” kata Oke Nurwan, dalam Webinar Harga dan Pasokan Daging Sapi Menjelang Idul Fitri dari Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran, Jumat (7/5).

Menurutnya, di Australia, akibat kebakaran hutan, kini populasi sapi yang memakan rumput tidak lagi banyak. Kalah dibanding sapi pemakan biji-bijian seperti kedelai.

Harga kedelai pun sempat naik karena tingginya kebutuhan dari berbagai negara, misalnya China yang banyak memesan.

Baca juga : Curi Start Mudik Sudah Terjadi Di Mana-mana

Meski demikian, harapan agar harga daging sapi turun tetap ada. Yakni, dengan mengandalkan sapi asal Australia yang mengarah mulai normal. Kondisi itu pun akan stabil kalau tidak diganggu kondisi lain.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.