Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Investor Finlandia Mundur

Proyek Ubah Sampah Jadi Listrik Di Sunter Mangkrak

Sabtu, 5 Juni 2021 06:25 WIB
Masterplan pembangunan pengolahan sampah dalam kota ITF Sunter. (Foto: Dok. Jakpro)
Masterplan pembangunan pengolahan sampah dalam kota ITF Sunter. (Foto: Dok. Jakpro)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembangunan fasilitas pengelolaan sampah di dalam kota (Intermediate Treatment Facility/ITF) di Sunter, Jakarta Utara, mogok. Penyebabnya, investor asal Finlandia yang tertarik investasi di proyek tersebut mengundurkan diri.

PT Jakarta Solusi Lestari, perusahaan patungan PT PT Jakarta Propertindo (Jakpro) gagal mendapatkan pinjaman dari rekanannya, International Finance Corporation (IFC) sebesar 240 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,42 triliun, untuk menggarap proyek pengelolaan sampah menjadi listrik tersebut.

Seremoni peletakan batu pertama sebagai simbol proyek ini telah dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada 20 Desember 2018.

Baca juga : PLN Siapkan 82 Tempat Ngecas Kendaraan Listrik Di Bangka Belitung

Untuk mendukung proyek itu, Gubernur Anies telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 33 tahun 2018 tentang Penugasan Lanjutan Kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakpro Dalam Penyelenggaraan Fasilitas Pengelolaan Sampah Di Dalam kota/ITF.

Berdasarkan Pergub itu, PT Jakpro dan Fortum Power Heat and Oy sebagai pemenang lelang membentuk perusahaan patungan. Yakni, PT Jakarta Solusi Lestari untuk mengelola ITF tersebut. Namun, Fortum Power Heat and Oy, mengundurkan diri.

“Yang saya tahu, Fortum (mundur) karena mensyaratkan pendanaan itu harus ada penjaminan dari Pemerintah Pusat,” ungkap Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta, Riyadi, di Jakarta, Rabu (2/6).

Baca juga : Istri Nurdin Abdullah Menolak Jadi Saksi Bagi Suaminya

Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro, Hanief Arie Setianto mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah mencari skema alternatif pendanaan dalam negeri alternatif untuk melanjutkan proyek ini.

“Jika semuanya sudah final tentu akan kita infokan ke pemangku kepentingan terkait,” katanya.

Jakpro tengah mendorong proyek ITF Sunter untuk masuk dalam proyek strategis nasional melalui Kementerian Keuangan. Hal ini dilakukan karena adanya penundaan proyek fisik akibat belum mendapatkan persetujuan untuk pembiayaan atau perjanjian pembiayaan.

Baca juga : Hari Ini, SIM Keliling Polda Metro Hanya Sampai Pukul 12 Siang

“Kita tidak mau mengambil risiko, apabila masih ada isu-isu yang belum dapat disepakati,” sebut Hanief.

Anggota DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman mengatakan, dari awal proyek ITF Sunter tidak layak. Misalnya, dari sisi ketersediaan lahan. Yang tersedia hanya 3 hektare (ha), Idealnya, untuk membangun ITF dibutuhkan lahan seluas 6 ha.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.