Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jelang Pengumuman Hasil Pilpres, Mantan Napi Terorisme di Banten Dipantau Ketat

Minggu, 19 Mei 2019 08:36 WIB
Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi (Foto: Antara)
Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Polda Banten terus memantau aktivitas mantan narapidana terorisme. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan menjelang penetapan hasil Pemilu serta kegiatan-kegiatan penting lain seperti Lebaran.

"Kami tetap melakukan pemantauan. Karena bisa saja orang keluar lalu bergabung dengan kelompok minoritas menjadi kekuatan sendiri. Apalagi dengan adanya pengaruh globalisasi, banyak ajakan dan ujaran mengarah amaliyah," ujar Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi, di Mapolda Banten, Serang, Sabtu malam (18/5) seperti dikutip antaranews.com.

Baca juga : Ulang Tahun ke-51, Amran Didoakan Bisa Terus Bantu Petani

Di Banten diperkirakan ada puluhan mantan narapidana teroris. Berdasarkan pemantuan selama ini, tidak terdeteksi potensi kegiatan yang mencurigakan.

Selain mantan narapidana teroris, tambah Edy, Polda Banten memantau perkembangan media sosial yang banyak dijangkau anak-anak muda usia labil. Kepolisian juga melakukan kegiatan-kegiatan kontra radikalisme di pesantren serta sekolah di Banten.

Baca juga : Mendagri : Indonesia Jadi Teladan Dunia Dalam Demokrasi

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan pemerintah daerah untuk memantau serta membina mantan narapidana teroris yang berada di daerahnya. 

"Akses berkomunikasi berbaur dengan masyarakat itu harus diberikan ruang, tetapi harus dipantau diikuti," ujar Mendagri.

Baca juga : Berkas Lengkap, Mantan Bupati Cianjur Segera Disidang

Apalagi, di tahun politik ini diperlukan kewaspadaan dari semua pihak. Termasuk waspada terhadap ancaman terorisme yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan.

Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), secara nasional, terdapat sekitar 600 mantan narapidana teroris yang sudah selesai menjalani masa hukuman. Selain itu, WNI yang baru kembali dari Suriah sekitar ratusan orang juga dinilai perlu dipantau. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.