Dark/Light Mode

Korupsi Masih Jadi Bisul, KPK Ajak Organisasi Masyarakat Sipil Di Papua Ikut Berantas

Minggu, 21 November 2021 20:16 WIB
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. (Foto: Humas KPK)
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. (Foto: Humas KPK)

 Sebelumnya 
Karenanya, Alex menyarankan untuk mengambil peran dalam meningkatkan literasi, pemahaman dan pemberdayaan masyarakat agar dapat menjadi bagian yang berperan aktif dalam pembangunan di daerah.

Dia mencontohkan biaya ganti rugi yang diterima masyarakat hanya berakhir menjadi konsumsi yang konsumtif dan habis dalam waktu singkat. Namun, jika diberikan pemahaman, dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih produktif yang dapat menopang kesejahteraan masyarakat. 

"Kalau tidak diberdayakan, maka masyarakat setempat hanya menjadi penonton. Ketika alamnya dieksploitasi, masyarakat hanya akan menderita banjir," tegas Alex.

Baca juga : Pinhome Kolaborasi dengan 8 Social Run Ajak Masyarakat Berolahraga

Menurutnya, inilah pentingnya pendidikan bagi masyarakat. Pendidikan, akan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Mengutip pernyataan tokoh anti apartheid Afrika Selatan, Nelson Mandela, pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia.

Atas dasar tersebut, KPK memandang strategi pendidikan sama pentingnya dengan dua pendekatan lainnya, yaitu pencegahan dan penindakan, sebagai strategi pemberantasan korupsi yang harus dilakukan secara terintegrasi.

Melalui strategi pencegahan, KPK melakukan perbaikan sistem untuk mencegah orang korupsi. Namun, dia juga memastikan, komisinya akan tetap tegas menindak pejabat yang masih mencari celah korupsi. Sedangkan pendidikan, diharapkan bisa mendorong pembangunan budaya antikorupsi.

Baca juga : Menag Ajak Organisasi Pemuda Perkuat Moderasi Beragama

"Kita ingin anak-anak didik kita untuk menjadi generasi yang berintegritas. Ketika masuk dunia kerja, tidak ingin korupsi," tandas Alex.

Hadir dalam dialog tersebut pimpinan organisasi kemasyarakatan Yayasan Instia (Kayu Besi), Yayasan KIPRA, World Wide Fund for Nature (WWF), Yayasan Lingkungan Hidup, FOKER Papua, Aliansi Demokrasi untuk Papua, Yayasan Anak Dusun Papua, Papuan Voices, Swara Papua, KPKC GKI di Tanah Papua, Walhi Papua, PPMA, JERAT, serta Budget Resource Center Papua dan Papua Barat.

Kegiatan ini menjadi rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi dan Supervisi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi yang dilakukan KPK di Papua selama sepekan, Minggu-Jumat, 21-26 November 2021. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.