Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Penanganan Covid-19 di Tanah Air terus menunjukkan perbaikan. Meski begitu, Presiden Jokowi belum plong karena khawatir terjadi lonjakan kasus saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Gelombang kedua Corona yang meledak Juli lalu, sudah terkendali. Memasuki September lalu, tak ada lagi lonjakan kasus. Saat ini, rata-rata kasus harian berada di angka 362. Jauh menurun dibanding Juli lalu yang mencapai 2 ribuan kasus per hari. Tingkat kesembuhan pun terus meningkat. Per hari Selasa kemarin, jumlah kasus aktif Corona tinggal 7.916 orang.
Rendahnya kasus harian membuat rumah sakit di berbagai daerah kosong melompong. Di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet misalnya, jumlah pasien yang sembuh terus bertambah. Per hari kemarin, pasien Corona di sana tinggal 193.
Baca juga : Cegah Corona Meroket, Libur Nataru Di Rumah Saja Deh
Yang bikin degdegan sekarang terkait libut Nataru. Hal yang sama dikhawatirkan Jokowi. Kekhawatiran Jokowi ini rasanya tak berlebihan. Berkaca pada tahun lalu, lonjakan kasus terjadi setelah libur Nataru dan Lebaran.
Merujuk laporan Satgas Penanganan Covid-19, dua bulan terakhir, mobilitas masyarakat sudah kembali normal saat sebelum pandemi. Malah terjadi peningkatan mobilitas, terutama di pusat belanja, tempat wisata, ruang terbuka publik, perkantoran, dan lokasi transit. Mobilitas tinggi di lima titik itu yang menjadi pemicu lonjakan kasus kedua pada Juli lalu.
Menghadapi kekhawatiran tersebut, Jokowi mengumpulkan menterinya dalam rapat terbatas di Istana Negara pada Senin lalu. Dalam rapat itu, Jokowi menginstruksikan jajarannya agar bersiap menghadapi libur Nataru. Apalagi saat ini, kasus Corona di Eropa sedang naik-naiknya.
Baca juga : Jokowi Lembut Suaranya
Jokowi memberikan tiga arahan dalam menghadapi libur Nataru. Yaitu, memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh wilayah, penyiapan rumah sakit, hingga percepatan vaksinasi.
Rencananya, pemerintah akan menerapkan PPKM Level 3 di seluruh wilayah selama sepekan, mulai 24 Desember hingga 2 Januari 2021. Soal kebijakan ini, kata Jokowi, memang ada pihak-pihak yang menolak rencana tersebut. Karena berdampak pada penurunan tingkat kunjungan wisata, ekonomi, dan sebagainya. Namun, Jokowi mengingatkan lonjakan pandemi akan berakibat pada penurunan ekonomi yang lebih besar.
“Kita harus ingat bahwa apa pun, utamanya pariwisata di Bali, memang terdampak paling dalam. Tapi juga perlu dijelaskan bahwa apabila situasi tidak terkendali justru akan memukul balik ekonomi dan pariwisata kita,” kata Jokowi.
Baca juga : Ke Sintang, Pak Jokowi Belum Ada Jadwalnya
Arahan kedua, Jokowi meminta, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memastikan, kesiapan rumah sakit. Dengan demikian, apabila terjadi lonjakan kasus, pasien bisa segera mendapat perawatan di rumah sakit sehingga angka kematian bisa ditekan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya