Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ajeg Berkarya, Guru Agama Buddha Asal Kendal Ini Masuk Nominasi ASN Inspiratif
Kamis, 25 November 2021 10:05 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Konsistensi Widi Astiyono dalam mengajar Guru Agama Buddha SDN 2 di Plososari Paten, Kendal, Jawa Tengah membuahkan hasil. Ia berhasil masuk sebagai nominator 25 ASN Inspiratif 2021.
Ini untuk ketiga kalinya Widi berhasil masuk dalam gelaran yang rutin diselenggarakan setiap tahun oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB).
Ia pertama kali berhasil masuk dalam nominasi pada 2018. Kala itu, Widi berhasil masuk sebagai 52 nominator terbaik ASN Inspiratif.
Baca juga : Negara-negara Asia Tenggara Sepakat Majukan Literasi Dan Promosi Bahasa
Tak patah semangat, Widi pun mencoba peruntungannya di tahun berikutnya. Ia pun berhasil masuk sebagai 40 nominator ASN Inspiratif di 2019.
Dua tahun berselang, tahun ini Widi pun berhasil menjadi satu-satunya perwakilan Kementerian Agama dalam 25 nominator ASN Inspiratif. Keputusan ini ditetapkan, berdasarkan seleksi tahap I yang diikuti 1.621 peserta se-Indonesia.
“Mengabdi sebagai guru wiyata bakti di SD waktu itu sama sekali tak ada honor. Hanya dari SMP saya mendapat honor sebesar Rp25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah),” ungkap Kang Widi.
Baca juga : 35 Persen Karyawan Dirumahkan, Ini Penjelasan Lion Air Group
Perjalanan yang ia lalui pun tak mulus. Ia mengenang, pada 2003 ia pernah merasa amat terpuruk paska mengalami kecelakaan motor.
“Itu menyebabkan cacat pada kaki saya. Saya yang dulu gagah dan bisa bermain bola, suka dengan olahraga lari, jelajah alam, bisa panjat pohon, tiba-tiba menjadi cacat dan berjalan pincang. Selama delapan bulan saya harus berjalan menggunakan tongkat dan malu untuk ke luar rumah,” kisah Kang Widi.
“Namun, saya merenung dan kemudian bangkit. Saya bangkit setelah merenungi kehidupan dengan penuh rasa syukur. Walau kaki saya cacat, namun secara fisik saya masih utuh. Saya masih punya kesempatan untuk terus belajar dan berbuat baik,” imbuhnya.
Baca juga : Keluarga, Penentu Utama Kesuksesan Vaksinasi Lansia
Kehidupannya mulai membaik ketika pada 2004 Kang Widi mendaftar tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk formasi Guru Pendidikan Agama Buddha melalui Kantor Departemen Agama Kabupaten Kendal.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya