Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mantan Direktur WHO: Varian Baru B.1.1.529 Belum Tentu Lebih Berbahaya

Jumat, 26 November 2021 13:08 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beberapa informasi awal tentang varian baru B.1.1.529, dilaporkan dari Afrika Selatan dan sejumlah negara Afrika beberapa hari lalu. 

Varian tersebut diketahui memiliki banyak sekali mutasi. Ada yang menyebutkan 30 mutasi, ada juga yang bilang lebih dari itu. Lebih banyak dari varian Delta dan varian lainnya.

Terkait hal tersebut, mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan, banyaknya jumlah mutasi tentunya meningkatkan kekhawatiran terhadap dampak penyebarannya.

Baca juga : Afrika Selatan Umumkan Varian Baru Covid, B.1.1.529

"Mengkhawatirkan artinya harus waspada. Secara ilmiah, harus diteliti mendalam. Belum tentu juga akan lebih berbahaya. Tergantung analisis ilmiah beberapa waktu ke depan," ujar Prof. Tjandra dalam keterangannya, Jumat (26/11).

Sejauh ini diduga, sedikitnya akan ada dampak terhadap penularan. Namun, belum terlalu jelas dampaknya terhadap 4 hal lain. Yaitu beratnya penyakit, diagnosis dengan PCR & Antigen, infeksi ulang, dan vaksin.

"Biasanya perlu waktu beberapa minggu, barulah semua informasi lebih jelas," imbuh Guru Besar Universitas YARSI/UI ini.

Baca juga : Pakar UGM: Belum Ada Bukti Varian Delta Plus Lebih Berbahaya Dari Induknya

Beberapa negara sudah membatasi penerbangan dari negara terjangkit, dan atau memperketat karantina. Misalnya saja Inggris, yang telah membatasi penerbangan dari Afsel dan negara-negara di wilayah selatan Afrika lainnya, mulai Jumat (26/11) pukul 12.00 waktu setempat

WHO akan rapat dalam hari-hari ini, untuk menentukan apakah varian B.1.1.529 akan masuk kelompok variant uder investigation (VUI), atau akan masuk variant of interest (VOI) atau variant of concern (VOC).

Kalau nanti diputuskan jadi VOI atau VOC, maka tentu akan dapat nama khusus. Bisa diberi nama Nu, kalau memang jadi VOI atau VOC, kalau VUI maka belum diberi nama khusus.

Baca juga : Melantai Di Bursa, Avian Tawarkan 10 Persen Saham

"Yang jelas, kita masih harus menunggu perkembangan ilmu dalam beberapa hari ini. Kita harus terus waspada dan menerapkan 3 M, 5 M. Kalau ada keluhan dan atau ada kontak, harus segera periksa. Yang belum vaksin, juga harus segera disuntik," pungkas Prof. Tjandra.  [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.