Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Keganasan Covid-19 varian Delta yang bikin banyak negara porak-poranda, ternyata masih belum seberapa. Ke depan, ada lagi varian baru yang diprediksi jauh lebih berbahaya dari Delta. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah memperingatkan soal varian baru ini. Benar atau tidak, tentunya WHO tidak mungkin asbun alias asal bunyi.
Sejak menyerang umat manusia di berbagai belahan dunia, Covid-19 diketahui sudah berkali-kali bermutasi dan membentuk varian baru. Namun, mutasi yang paling terkenal yakni Alfa, Beta, Delta, Eta dan Kappa.
Dari semua varian yang ada, Delta yang sejauh ini dianggap paling ganas. Indonesia juga tidak luput dari serangan varian ini. Akibatnya, kasus aktif secara nasional melonjak tajam dari sebelum Delta menyerang. Keganasan Delta ini juga yang jadi biang kerok tingginya angka kematian di Tanah Air.
Baca juga : Varian Baru, Mesin Kecemasan Baru
Hingga 27 Agustus kemarin, tercatat ada 2.196 kasus Covid-19 di Tanah Air berasal dari varian Delta. Data ini dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Penemuan varian baru ini diketahui lewat pengetesan sampel dari testing Whole Genome Sequencing (WGS).
Kasus Covid-19 dari varian Delta paling banyak ditemukan di DKI Jakarta sebanyak 718 kasus. Lalu, Jawa Barat 322, Kalimantan Timur 297, Jawa Tengah 191, Nusa Tenggara Timur 102, Sumatera Barat 75, Sumatera Utara 73, Nusa Tenggara Barat 45, Maluku 39, dan Riau 30.
Sebanyak 28 kasus varian Delta juga ditemukan di Kalimantan Barat, 27 di Kepulauan Bangka Belitung, Bali 26, Banten 22, DI Yogyakarta 20, Jawa Timur 20, Sulawesi Tengah 20, Sulawesi Tenggara 20, Aceh 18, Kalimantan Selatan 17, Kalimantan Utara 16, Sulawesi Selatan 14, Papua 12, Papua Barat 12, Sumatera Selatan 9, Sulawesi Utara 8, Lampung 4, Bengkulu 3, Kalimantan Tengah 3, Kepulauan Riau 3, Gorontalo 1, dan Jambi 1.
Baca juga : Kementerian BUMN Rangkul Pertamina Berdayakan UMKM Naik Kelas
Selain varian Delta, Kemenkes juga melaporkan ada kasus dari varian yang lain seperti Alfa dan Beta. Namun, jumlah yang terpapar dua varian itu, tidak sebanyak dari Delta.
Tak hanya Indonesia, negara-negara lain juga babak belur dihajar Delta. Mulai dari India, Amerika Serikat, negara-negara di Eropa hingga ke Asia. Semua negara yang diserang Delta, angka kasus positif langsung melonjak tajam. Meskipun tingkat vaksinasi di negara tersebut sudah relatif tinggi.
Kini, di saat banyak negara masih berjuang menjinakkan Covid-19 dari varian Delta, dunia sudah dihebohkan lagi dengan varian baru. Namun, kemunculannya diperkirakan baru meledak di tahun depan. Tak heran, untuk sementara, varian baru ini disebut Covid-22. Diprediksi lebih ganas dari Delta.
Baca juga : Kadin Pantau Kelancaran Arus Barang Dan Pembiayaan Ekspor
Orang yang pertama meramalkan Covid-22 ini adalah profesor Imunologi Sai Reddy. Dia adalah peneliti utama dari Laboratorium Sistem dan Imunologi Sintetis Universitas ETH, Zurich. “Covid-22 bisa lebih buruk dari apa yang kita saksikan sekarang,” kata Reddy, dikutip The Sun, Selasa (23/8) lalu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya