Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Mantan Direktur WHO, Prof. Tjandra Yoga Aditama
Lonjakan Kasus Covid Harus Dipelototin, Jangan Tunggu Naik 10 Lipat Untuk Pengetatan
Kamis, 9 September 2021 20:29 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Prof. Tjandra Yoga Aditama mengapresiasi turunnya jumlah kasus baru, seiring penerapan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Situasi sekarang ini harus terus dijaga, agar lonjakan kasus tidak terjadi lagi.
Terkait hal tersebut, Prof. Tjandra memandang penting diberlakukannya 5 hal dalam penanganan Covid-19, demi menghindari situasi buruk yang tidak kita inginkan.
Pertama, jumlah orang yang menularkan - sekalipun tanpa gejala - harus dikurangi. Untuk itu, harus dilakukan kegiatan 3T (testing, tracing, dan treatment) serta isolasi secara maksimal.
Baca juga : Masih Jauh, Perjalanan Indonesia Menuju Endemi
Selain itu, kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer) juga harus terus ditingkatkan.
"Kalau seseorang positif Covid-19 dan dia pakai masker serta menjaga jarak, maka kemungkinan penularan penyakitnya menjadi lebih kecil. Meski harus diisolasi dan dikarantina," tutur Prof. Tjandra.
Kedua, membatasi moda dan cara penularan. Hal ini dilakukan dengan tetap menjaga ketat protokol kesehatan 3M, yang jelas-jelas berperan amat penting dalam menurunkan kemungkinan tertular.
"Ini harus terus diterapkan secara ketat. Tampaknya masih akan kita lakukan dalam jangka waktu panjang," ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Baca juga : Kasus Turun Karena PPKM, Jangan Sampai Pelonggarannya Malah Bikin Angka Melonjak Lagi
Tak kalah penting, pelonggaran PPKM secara amat bertahap dan berhati-hati, dengan memprioritaskan aspek perlindungan kesehatan masyarakat.
Ketiga, kasus yang sudah cenderung turun, harus diupayakan agar tidak naik lagi. Hal ini dapat dilakukan, dengan meningkatkan daya proteksi orang yang akan mungkin tertular.
Caranya, dengan meningkatkan cakupan vaksinasi dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, dengan menerapkan CERDIK: Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok dan kebiasaan tidak sehat lainnya, Rajin berolahraga, Diet yang baik dan seimbang, serta Istirahat yang cukup dan kelola stress.
Keempat, ledakan kasus dapat dicegah dengan mengamati perkembangan data secara seksama dari waktu ke waktu, secara ketat.
Baca juga : Pelonggaran Aman, Kalau Kasus Turun Hingga Seperempat Dari Angka Tertinggi
"Dari hasil pengamatan data ketat ini, maka mungkin diperlukan upaya kelima, yaitu pengetatan PPKM lagi kalau diperlukan. Pengalaman yang lalu menunjukkan, jumlah kasus baru kita pernah di bawah sekitar 2.500. Angkanya terus naik sampai 10 kali lipat, menjadi 27 ribu, ketika diterapkan PPKM Darurat pada 3 Juli 2021," jelas Prof. Tjandra.
Di waktu mendatang, lanjutnya, tidak perlu menunggu sampai 10 kali peningkatan untuk dilakukan pengetatan.
"Mungkin 2 atau 3 kali peningkatan saja. Atau maksimal 5 kali peningkatan, pembatasan sosial sudah harus amat diperketat lagi. Semoga kecenderungan penurunan kasus Covid-19 sekarang ini dapat terus terjaga," pungkasnya. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya