Dark/Light Mode

BIN Gelar Vaksinasi Serentak Di 3 Provinsi, Fokus Pulau-pulau Terpencil

Yang Tak Divaksin Berisiko Alami Keparahan Covid-19

Kamis, 2 Desember 2021 08:10 WIB
Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Dok. BIN)
Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Dok. BIN)

 Sebelumnya 
Senada, Kabagops Binda Kepri, Kolonel Chb. Komara Manurung mengatakan, pelaksanaan vaksinasi door to door dilakukan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan vaksinasi Covid-19. Sedangkan program vaksinasi merupakan wujud Binda Kepri dalam mendukung pemerintah.

“Kami Binda Kepri mendukung Pemerintah dalam mengejar target capaian vaksinasi Covid-19 sehingga bisa terpenuhi 100 persen pada akhir tahun 2021,” ucapnya.

Untuk diketahui, selain melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat, BIN juga memberikan paket sembako kepada masyarakat.

Baca juga : Vaksinasi Tameng Sakti Melawan Varian Omicron

Laporan Hasil Riset  Awal Omicron

Di tempat terpisah, epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman menyampaikan laporan hasil riset awal varian Omicron. Kata dia,

Omicron 1,3 Kali lebih cepat menular daripada varian Delta. “Angka reproduksinya lebih besar dari Delta, namun belum bisa dipastikan nilainya,” ucap Dicky dalam rilisnya, kemarin.

Baca juga : Mau Terima Turis Asing, Bali Genjot Tes Covid-19

Dicky memastikan, beragam cara melawan Covid yang selama ini dijalankan, yakni, vaksinasi, masker, jaga jarak, karantina, ventilasi dan sirkulasi udara, tetap efektif.

“Orang yang tidak divaksinasi 2,4 kali lebih berisiko mengalami keparahan. Mengurangi efikasi vaksin dan antibody pada penyintas Booster vaksin akan menurunkan risiko keparahan sampai 90 persen,” warning-nya.

Terakhir, Dicky mengabarkan, semua varian Covid-19 mayoritas bergejala ringan sampai sedang, namun sekitar 5% akan perlu ICU/ventilator. “Faktor kecepatan penularan akan berpengaruh pada potensi beban faskes,” katanya. [RCH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.