Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sekjen PBNU: Pandemi Covid-19 Percepat Penurunan Kualitas Demokrasi
Kamis, 2 Desember 2021 19:32 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menyebut, pandemi Covid-19 turut mempercepat penurunan kualitas demokrasi di Indonesia dan banyak negara.
Hal itu dikatakannya dalam diskusi bertajuk "Menuju Bali Democracy Forum: Demokrasi di Era Pandemi: Menjawab Tantangan Dari Setiap Negeri", di Jakarta, Kamis (2/12). "Ada sejumlah tantangan bagi demokrasi," ujar Helmy merujuk kajian Economist Intelligence Unit (EIU).
Baca juga : Menkeu: Pandemi Percepat Inklusi Keuangan
Anggota Komisi I DPR itu menyebut, banyak tantangan berasal dari dunia digital yang semakin marak digunakan selama pandemi. Sebab, setiap orang bebas berekspresi di media sosialnya masing-masing.
Meskipun banyak dari mereka yang menyebarkan paham transnasional. Tapi kata Helmy, prinsip demokrasi membolehkan perbedaan pendapat. Sehingga penyebaran paham itu tidak mungkin dilarang.
Baca juga : Kemenhub Harap Bandara Ngloram Percepat Pertumbuhan Ekonomi Kawasan
Mengatasinya, pemerintah disarankan meningkatkan pemahaman masyarakat atas isu-isu tersebut. "Paham-paham itu memanfaatkan demokrasi untuk menghapuskan demokrasi," wanti-wantinya.
Helmy juga menyebut, demokrasi bukan hanya soal hak berbeda pendapat. Tapi, dibutuhkan juga kesiapan dan kesabaran untuk mengembangkannya. Soalnya, demokratisasi membutuhkan waktu panjang. Jadi, tidak tepat jika menganggap hanya ada satu versi demokrasi yang benar.
Baca juga : AHY: Putusan MK Sejalan Dengan Pertimbangan Partai Demokrat
Selain demokrasi, dampak nyata pandemi adalah tekanan ekonomi. Pada situasi ini, demokrasi transaksional semakin marak dan para calon petahana di pemilu cenderung diuntungkan.
Apalagi karena tekanan ekonomi membuat sebagian orang kesulitan menerima keragaman. "Padahal, demokrasi membutuhkan keragaman," imbuh Helmy.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya