Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia memprediksi Indonesia menjadi salah satu negara yang berisiko tinggi terkena varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 alias Omicron. Selain Indonesia, ada 10 negara yang juga berisiko tinggi tertular Omicron.
Pandemictalks mengunggah pernyataan WHO yang memprediksi Indonesia menjadi salah satu negara berisiko tinggi terdampak Omicron. Varian yang diidentifikasi di Afrika Selatan ini sudah menyebar ke beberapa negara di dunia, tak terkecuali kawasan Asia.
Kata dia, berdasarkan dokumen rapat koordinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Indonesia dan 10 negara bagian Asia Tenggara (SEARO) berisiko tinggi akan penyebaran varian Omicron.
Baca juga : Senayan: Tenang, Jangan Panik
“WHOmemperkirakan negara di bagian Asia Tenggara memiliki risiko sangat tinggi,” tulis Kemenkes dalam dokumen tersebut, Rabu (1/12).
Ke-10 negara tersebut, yakni Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand dan Timor Leste.
“Mudahnya transportasi antarnegara menjadi salah satu penyebab penularan varian Omicron ini semakin tinggi,” kata Pandemictalks.
Baca juga : Jelang Nataru, Ganjar Minta Warga Waspadai Varian Omicron
Omicron juga diperkirakan menggantikan varian Delta yang saat ini masih mendominasi di Indonesia dan di dunia. Karakteristik mutasi spike protein yang dimiliki Omicron mengindikasikan hal tersebut.
Tak hanya itu, penyebaran varian Omicron di Afrika Selatan terjadi jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta di India. Hanya saja, dari data interim yang ada saat ini menunjukkan, gejala dari varian Omicron lebih ringan jika dibandingkan dengan varian Delta.
“Bahkan perawatan rumah sakit juga lebih rendah pada saat gelombang varian Omicron daripada Delta,” beber Pandemictalks.
Baca juga : Konsep Kota Cerdas Harus Layak Huni Dan Berkelanjutan
Netizen optimistis Indonesia mampu mengatasi varian Omicron dengan cara percepatan vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan (prokes).
“Covid-19 seperti varian Omicron bakal ‘lebih’ rentan terhadap negara berkembang dengan populasi tinggi. But lets hope, kita lebih siap saat ini,” kata @hendropribadi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya