Dark/Light Mode

Pernyataan Kemenkes Bikin Adem

Omicron Lebih Menular Iya, Tapi Nggak Bikin Parah Lho

Minggu, 5 Desember 2021 06:38 WIB
Ilustrasi varian Covid-19 Omicron. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi varian Covid-19 Omicron. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Akun @kimjungkr menyitir pernyataan seorang dokter di Afrika Selatan yang pertama kali menangani pasien Covid varian Omicron. Disebutkan, gejala Omricon memiliki tingkat yang sangat ringan atau tidak parah dan bisa dirawat di rumah.

“Jangan panik dan dengarkan dokter ahli. Jangan dengarkan media sosial,” saran dia.

Kata @_Banyoe, tidak seorang pun di Afrika Selatan diketahui telah dirawat di rumah sakit dengan varian Omicron. @ramayanti81 mengatakan, orang yang terpapar Omicron gejalanya bisa lebih ringan dibandingkan dengan varian Delta.

“Khususnya yang sudah divaksin,” tambah @ramayanti81.

Baca juga : Pakar Australia: Tak Ada Bukti Omicron Lebih Mematikan

Menurut @masfaizhakim, gejala yang diakibatkan varian Omicron masih sama dengan varian lain dan mampu dirawat di rumah. Kata dia, tidak ada gejala yang parah yang dilaporkan karena paparan Omricon.

“Mungkin disebabkan banyak populasi masyarakat sudah divaksin Covid-19,” katanya.

Akun @susilo menimpali. Kata dia, varian Omricon banyak menyerang orang dengan usia 40 tahun ke bawah. Dia bilang, gejala yang ditimbulkan adalah sangat capek selama 1-2 hari, sakit kepala, badan sakit-sakit, tapi tidak sampai hilang rasa atau penciuman.

“Tidak perlu terlalu panik. Varian yang makin mudah menular, biasa akan makin kurang parah efeknya,” ujar @bingoonez.

Baca juga : Perlu Insentif Lebih Biar Masyarakat Tertarik Beli Kendaraan Listrik

Presiden Jokowi berjanji terus mempercepat dan menggencarkan program vaksinasi Covid-19. Terutama, kepada provinsi yang capaian vaksinasinya masih rendah.

Presiden mengingatkan agar protokol kesehatan tetap harus dijalankan, pengetesan dan pelacakan kasus di setiap wilayah Indonesia perlu ditingkatkan.

“Kita semua harus sikapi ini dari diri sendiri dan sekitar tentang pentingnya mematuhi prokes. Jangan pernah kendor, karena 5x lebih cepat menular membutuhkan 5x lebih disiplin,” sambung @YaqutCQoumas.

Akun @DGHisyam mengatakan, ada kemungkinan penularan varian Omicron yang tinggi disebabkan pelaksanaan vaksin yang rendah. Namun, kata dia, yang pasti tidak ada lonjakan perawatan pasien di rumah sakit secara mendadak.

Baca juga : Pecahkan 3 Rekornas, Nina Terima Tantangan Menpora Tampil Di Paralimpiade Paris

“Pemerintah harus menggencarkan vaksinasi dan semoga saja bisa tangkal varian Omicron,” tandas @RogerSutiyono. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.