Dark/Light Mode

Pernyataan Kemenkes Bikin Adem

Omicron Lebih Menular Iya, Tapi Nggak Bikin Parah Lho

Minggu, 5 Desember 2021 06:38 WIB
Ilustrasi varian Covid-19 Omicron. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi varian Covid-19 Omicron. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan varian Covid-19 Omicron tidak meningkatkan keparahan pada individu yang terinfeksi. Hanya saja, varian ini memang cepat menular.

“Yang kita tahu varian Omicron ini walau cepat menular, tidak meningkatkan tingkat keparahan. Terutama pada individu yang sudah divaksin. Maka dari itu ayo segera vaksinasi,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.

Nadia menjelaskan, mengapa vaksinasi sangat penting untuk mengantisipasi penularan varian Omicron di Indonesia. Soalnya, kata dia, pada awalnya varian ini masih berstatus under monitoring. Namun kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian Omicron masuk dalam kategori varian of concern (VoC).

Baca juga : Pakar Australia: Tak Ada Bukti Omicron Lebih Mematikan

“Varian ini merupakan mutasi dari varian-varian sebelumnya. Baik Alfa, Beta dan Delta. Kita tahu betapa dahsyatnya (dampak) varian Delta pada bulan Juli lalu,” ungkap dia.

Nadia menegaskan, saat ini Pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi Covid-19. Kata dia, per 29 November 2021 persentase masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama sebanyak 66,8 persen. Kemudian yang sudah menerima dosis penuh sebesar 45,6 persen.

Lebih lanjut, Nadia menjelaskan, target pencapaian Pemerintah, vaksin Covid-19 dosis pertama sebesar 77 persen pada akhir 2021. Dan sebesar 55 persen pada capaian vaksinasi dosis kedua pada akhir tahun nanti.

Baca juga : Perlu Insentif Lebih Biar Masyarakat Tertarik Beli Kendaraan Listrik

“Harapannya, capaiannya dosis satu bisa 80 persen dan dosis kedua bisa 60 persen,” harapnya.

Nadia menambahkan, pekerjaan rumah (PR) saat ini adalah vaksinasi lansia. Kata dia, untuk lansia yang sudah mendapat dosis lengkap baru 34 persen dan yang dosis pertama 52 persen.

“Padahal mereka sudah lebih dulu memulai vaksinasi sebelum masyarakat umum,” kata dia.

Baca juga : Pecahkan 3 Rekornas, Nina Terima Tantangan Menpora Tampil Di Paralimpiade Paris

Netizen meminta masyarakat tidak panik dan takut dengan varian Omicron. Pasalnya, tidak menimbulkan gejala parah dan bisa dirawat di rumah, khususnya, bagi yang sudah disuntik vaksinasi Covid-19 secara lengkap.

Akun @blogdokter mengatakan, gejala yang muncul dari infeksi Covid-19 varian Omicron sebagian besar adalah gejala ringan. Di Afrika Selatan (Afsel) sendiri, kata dia, meski ada kenaikan kasus Covid, tapi angka kematian kecil.

“Para ahli mulai menduga-duga, Covid-19 sedang menuju endemi,” ujar @blogdokter.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.