Dark/Light Mode

Usai Pemilihan Dua Putaran Yang Melelahkan

Sah! Gus Yahya Resmi Pimpin PBNU 2021-2026

Jumat, 24 Desember 2021 10:31 WIB
Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 KH. Yahya Cholil Staquf. (Foto: Ist)
Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 KH. Yahya Cholil Staquf. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - KH. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya akhirnya terpilih menjadi nahkoda baru Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode masa khidmat 2021-2026 dalam Muktamar NU ke-34 di Provinsi Lampung.

Pemungutan suara putaran pertama yang berlangsung di Gedung Serbaguna UIN Raden Intan, Lampung ini sempat dihentikan sementara Jumat (24/12) dini hari. Karena suasana podium tempat pemilihan suara kacau. Berkali-kali Ketua Steering Commite (SC) Muktamar M Nuh yang memimpin sidang diprotes. Muktamirin meminta agar podium tak terlalu banyak orang yang tidak jelas.

Meski pemungutan sudah berjalan, M. Nuh pun mengambil keputusan. Seluruh muktamirin pemilik hak suara yakni Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU), mensterilkan ruangan. Setelah satu jam lebih, muktamirin diminta masuk kembali untuk melakukan pemungutan suara.

Baca juga : Ini 26 Pemain Yang Dipersiapkan Menuju Piala AFF 2020

Usai pemungutan, perhitungan suara dilakukan setelah salat Subuh yang dilakukan di samping podium arena Muktamar, Jumat (24/12) pagi. Saat mentotal hasil pemungutan suara, seluruh muktamirin kompak melantukan shalawat badar. Pembawa acara sempat melemparkan informasi yang mencairkan suasana.

"Izin para romo kiai yang tadi salat Subuh di samping mimbar, yang sandalnya ketukar sebelah, bisa ditukar ke depan," tutur pembawa acara disambut tawa.

Dalam putaran pertama, Gus Yahya mengungguli telak lawan-lawannya. Hasil rekapitulasi memenangkan Gus Yahya setelah meraih 327 suara. Gus Yahya unggul atas KH. Said Aqil Siroj yang meraih 203 suara, KH. Asad Said Ali  17 suara, KH. Marzuki Mustamar 2 suara, Ramadan Bayo 1 suara, abstain 1 suara, dan rusak 1. Total suara 552, atau berkurang 6 suara dari 558 muktamirin yang menggunakan hak suaranya.

Baca juga : PWNU Jatim Dukung Gus Yahya Jadi Ketum PBNU

Sesuai AD/ART NU, pemilihan harus dilanjutkan dengan pemungutan suara putaran kedua. Sebab ada dua kandidat yang memperoleh lebih dari 99 suara. Pembawa acara kembali berkelakar untuk meminta muktamirin bersabar mengikuti proses. "Sabar, kita usahakan cepat. Sudah disediakan kopi juga oleh panitia," serunya.

Pimpinan sidang pleno pun meminta kedua calon yang memenuhi syarat itu maju ke depan.

Gus Yahya yang pertama. Sebelum menyampaikan statmennya di podium, Gus Yahya menuju kursi Kiai Said. Membungkukkan badan dan mencium tangan Kiai Said dengan takdzim. "Dengan ini, saya menyatakan bersedia menjadi calon Ketua Umum PBNU," kata Gus Yahya yang mengenakan baju dan sarung putih berkopiah hitam ini singkat dari atas podium.

Baca juga : Ketum Kadin Banten Dan Mendag Dukung Arsjad Rasjid Pimpin Kadin Periode 2021-2026

Selanjutnya, Kiai Said juga menyatakan kesediaannya. "Dengan menghargai suara muktamirin, maka saya bersedia maju menjadi calon Ketua Umum PBNU. Dalam pilihan itu, pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Siapapun, apapun hasilnya, harus diterima dengan legowo, ikhlas dan ridho dalam hati kita masing-masing," ungkapnya di hadapan muktamirin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.