Dark/Light Mode

Ujian Ganda Melahirkan Manusia Sejati (2)

Selasa, 9 Juni 2020 08:22 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Secara sederhana, perjalanan Insan Kamil bisa digambarkan semula berasal dari wujud batin kemudian melakukan perjalanan spiritual menjadi wujud dhahir (Al-Sair min Al-Nathin ila al-Dhahir).

Gambaran lain bisa juga disebut dari wujud kebersatuan ke wujud keteruraian (Min al-ijmal ila al-tafshil), karena semakin ke atas semakin menyatu (Qur’an) dan semakin ke bawah semakin terpisah-pisah (Furqan), sehingga dengan demikian bisa juga disebut Min Al-qur’an Ila Al-Furqan.

Proses ini disebut dengan Al-qaus Al-nuzul, yang biasa disebut Tanazul (membumi); karena itu maqam ini disebut maqam nuzul atau kalangan Arifin menyebutnya Maqam Al-khalq. Maqam ini didalamnya berlaku ketentuan Dhahir (Al-hukumah Al-dhahiriyyah).

Baca juga : Ujian Ganda Melahirkan Manusia Sejati (1)

Ketika menjadi wujud Dhahir, maka pada saat itu ia memanifestasikan nama kemahap-engasihan Tuhan (Ism al-Rahmaniyyah).

Disebut demikian karena keseluruhan makhluk dalam wujud ini mendapatkan rahmat rahmaniyyah-Nya.Setelah bermanifestasi sebagai wu-jud dahir ia lalu kembali melakukan perjalanan spiritual dari wujud dhahir ke wujud batin (al-sair min al-adhahir ila al-bathin).

Gambaran lain bisa juga disebut dari wujud keteruraian ke wujud kebersatuan (min al-tafshil ila al-ijmal), karena semakin keatas semakin me-nyatu (Qur’an) dan semakin ke bawah semakin terpisah-pisah (Furqan), sehingga dengan demikian bisa juga disebut min al-furqan ila al-qur’an.

Baca juga : Mengembangkan Sikap Futuwwah (2)

Proses ini disebut dengan Al-qaus al-al-su’ud, yang biasa disebut taraqqi (melangit); karena itu maqam ini disebut maqam su’ud, atau kalangan arifin menyebutnya maqam al-Haq. Maqam ini didalamnya berlaku ketentuan batin (Al-hukumah al-bathiniyyah).

Ketika kembali menjadi wujud batin, maka pada saat itu ia memanifestasikan nama kemahape-nyayangan Tuhan (Ism al-Rahmaniyyah). Disebut demikian karena para makhluk dalam wujud ini mendapatkan rahmat rahimiyyah-Nya.

Itulah sebabnya ketika manusia berpulang ke rahmatullah diu-capkan kalimat: Inna lillah wa inna ilaihi raji’un (Q.S. Al-Baqarah/2:156).

Baca juga : Mengembangkan Sikap Futuwwah (1)

Tahapan-tahapan perjalanan spiritual Insan Kamil ini diisyaratkan di dalam ayat: Latarkabunna tharaqan ‘an thabaq (Sesungguhnya kalian melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)/Q.S. Al-Isyiqaq/84:19).

Dalam ayat lain dikatakan: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (Q.S Al-Sajadah/32:5)***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.