Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- TASPEN Raih Bronze Winner Kategori The Most Promising Company in Marketing 3.0
- Dukung Adopsi Teknologi, Pemerintah Genjot Infrastruktur Digital Indonesia
- Sumbang Perak, Ini Pesan Pelatih Untuk Tim Beregu Putri Indonesia
- Messi Pilih Gabung Ke Klub Beckham
- Pejabat Dinas Perumahan Bakar Dokumen Di Toilet

RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan kembali mencatat tambahan 11 kasus baru Omicron di Indonesia, berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS) pada Jumat (24/12).
Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia tembus 19 orang.
Berita Terkait : Mahfud MD Bangga Indonesia Punya Satbravo-90
Sebelas kasus konfirmasi baru Omicron merupakan kasus impor yang berasal dari pelaku perjalanan internasional yang baru kembali dari Turki, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi.
Saat ini semuanya menjalani karantina di Jakarta. Kesebelas kasus tersebut adalah:
- DAH, laki-laki, 58 th, dari Turki
- NAN, laki-laki, 21 th, dari Turki
- SS, laki-laki, 53th, dari Turki
- ADS, laki-laki, 49 th, dari Turki
- NF, perempuan, 59 th, dari Turki
- ASPP, laki-laki, 21 th, dari Turki
- R, laki-laki, 33 th, dari Jepang
- AW, laki-laki, 32 th, dari Korea Selatan
- RP, laki-laki, 40 th, dari Jepang
- W, laki-laki, 44 th, dari Jepang
- I, laki-laki, 28 th, dari Arab Saudi
Berita Terkait : Ada Tambahan Kasus Dari Malaysia Dan Nigeria, Total Omicron RI Jadi 8
Terkait hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan, temuan kasus Omicron di pintu negara menunjukkan hasil penguatan surveilans dan peningkatan pemeriksaan WGS.
Terutama, bagi pasien dari pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif. Sehingga, langkah penanganan dapat dilakukan dengan cepat.
Berita Terkait : Permudah Layanan, BP Jamsostek Gandeng Pos Indonesia
Nadia menghimbau masyarakat, agar tetap waspada dengan penyebaran Omicron yang sangat cepat, menunda perjalanan ke luar negeri, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, serta segera mengikuti vaksinasi Covid-19.
“Kesadaran diri untuk tidak bepergian terlebih dahulu harus dilakukan. Apalagi, di tengah suasana libur Natal dan Tahun Baru. Ini penting bagi kita untuk saling menjaga satu sama lain,” tegas Nadia. [HES]
Tags :
Berita Lainnya