Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kalau Kasus Ditekan Hingga Maret

Tinggal Dikit Lagi, Indonesia Menang Lawan Covid-19...

Senin, 13 Desember 2021 07:10 WIB
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi. (Foto: Dok. BNPB)
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi. (Foto: Dok. BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan, kasus Covid-19 sudah sangat terkendali. Karena itu, masyarakat diminta sabar mengikuti arahan Pemerintah untuk patuh terhadap protokol kesehatan (prokes).

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi meminta bantuan seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga prokes. Diingatkannya, pandemi belum berakhir.

“Penanganan kasus Covid-19 di Indonesia sudah sangat baik. Mohon bantuannya untuk kita tahan kondisi ini. Jangan sampai kita lengah,” ujarnya, dalam diskusi yang digelar virtual, akhir pekan.

Baca juga : Top Markotop, Timnas Indonesia Obok-obok Gawang Laos 5-1

Sonny menyebut, Indonesia sudah hampir menang dalam perang melawan pandemi ini. Tapi kondisi ini bisa saja mundur lagi. Yang menentukan adalah perilaku mayoritas penduduk. Terutama, di ruang publik. “Kalau masyarakat tidak patuh prokes, maka kasus bisa melonjak. Penanganan akan kita ulangi lagi dari awal,” wanti-wantinya.

Satgas Perubahan Perilaku sendiri masih terus berusaha keras untuk mengedukasi publik. Sonny menargetkan bisa menekan kasus sampai di akhir Maret 2022. Ibarat lomba lari, lanjut Sonny, Indonesia sudah berlari jauh menuju finish untuk menang. “Kita harus konsisten menjaga usaha terus kita tahan sampai di 31 Maret 2022,” pinta Sonny.

Dia mengingatkan, banyak negara maju mengalami lonjakan Covid-19 lantaran penduduknya kendor dalam menjalankan prokes setelah kasus melandai. Indonesia, jangan sampai seperti mereka.

Baca juga : Program Kampus Merdeka Dorong Riset Dan Inovasi Pengurangan Risiko

Sampai 10 Desember 2021 kasus aktif Covid-19 di Tanah Air hanya 5.154 atau 0,2 persen. Persentase itu sudah jauh di bawah rata-rata global, yaitu sebesar 7,8 persen. “Jumlah ini jauh jika dibandingkan dengan kondisi 24 Juli 2021 di mana kasus aktif negara kita sampai 574.135. Alhamdulillah,” ucapnya.

Di tengah kontroversi kritik sana sini, penanganan Covid-19 di Indonesia adalah salah satu yang terbaik jika dibandingkan negara lain. Wajar, jika Indonesia diakui dunia sebagai negara dengan penanganan kasus Covid-19 terbaik. “Jadi kita sangat bisa mengendalikan. Ini karena pertolongan Allah,” tutur Sonny.

Selain prokes, dia juga mengingatkan, faktor lain yang me­nekan angka Covid-19 adalah capaian vaksinasi. Saat ini, jumlah orang yang divaksin sebanyak di atas 200 juta orang. Dari jumlah itu, yang sudah di­vaksin dosis lengkap, sebanyak 101 juta lebih.

Baca juga : Indonesia Harus Terdepan Keluar Dari Pandemi Covid

“Target yang kita vaksinasi lengkap itu 208 juta. Dari target itu, kita sudah mendekati 69 persen orang yang divaksin tahap pertama,” tukasnya. [JAR/FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.