Dark/Light Mode

Bahlil Yakin, Meski Ada Omicron Iklim Investasi Tetap Ngacir

Sabtu, 18 Desember 2021 21:00 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMA dan PMDN dengan UMKM, Sabtu (18/12). (Foto: BKPM TV)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMA dan PMDN dengan UMKM, Sabtu (18/12). (Foto: BKPM TV)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Investasi/BKPM optimistis virus Covid-19 varian Omicron tak akan mengganggu iklim investasi di dalam negeri. Hal ini didasari data realisasi investasi saat pandemi dan komunikasi, baik yang dilakukan antara pemerintah dan investor.

"Jadi saya berkeyakinan atas dasar data dan hasil komunikasi pendekatan oleh tim Kementerian Investasi/BKPM dengan investor, Insya Allah kita ada keraguan tapi gak banyak," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMA dan PMDN dengan UMKM, Sabtu (18/12).

Seperti diketahui, sepanjang kuartal III/2021, Indonesia berhasil merealisasikan investasi sebanyak Rp 216,7 triliun atau tumbuh 3,7 persen secara tahunan (year on year/yoy). Secara kumulatif Januari-September 2021, realisasi investasi nasional telah mencapai Rp 659,4 triliun, atau tumbuh 7,8 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Baca juga : Batasi Penularan Omicron, 4 Hal Ini Harus Cepat Dilakukan, Mitigasi Kudu Berlapis

Torehan realisasi itu pun berhasil mencapai 73,3 persen dari target Rp 900 triliun di tahun ini. Investasi itu berasal dari aliran modal asing (PMA) sebanyak Rp 331,7 triliun; serta aliran modal domestik (PMDN) sebanyak Rp 327,7 triliun. Lebih lanjut, Bahlil menuturkan, Indonesia telah melewati fase krisis pandemi Covid-19 varian Delta melanda Tanah Air pada Juni-Agustus 2021.

"Masa krisis sudah kita lewati," imbuhnya.

Selain itu, ia mengatakan tingkat keseriusan investor walaupun pandemi juga melanda Indonesia tetap baik terlihat dari eksekusi perizinan investasi yang mangkrak. Seperti investasi Lotte sebesar Rp 62 triliun di Cilegon.

Baca juga : Ekonomi Kita Waspada

Kata Bahlil, meski pandemi melanda, investasi tersebut tetap dapat dieksekusi dengan baik. Semua itu, lanjutnya, terjadi karena komunikasi yang baik terbangun antara Kementerian Investasi/BKPM telah terjalin dengan baik. "Ini persoalan seni dalam meyakinkan," ujar mantan Ketua HIPMI itu.

Bahlil juga bilang, menghadapi Corona yang muncul dengan berbagai nama varian baru merupakan pertarungan kepemimpinan kepala negara dan menteri di seluruh dunia. Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil meyakinkan investor di tengah pandemi.

"Di Indonesia sendiri sekalipun kita Covid-19, trust investor khususnya FDI maupun dalam negeri kepada kita itu sekarang tinggi sekali," ucapnya.

Baca juga : Pajak Masih 0 Persen, Momen Tepat Investasi Properti

Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mendeteksi dua pasien terkonfirmasi varian Omicron di Tanah Air, sehingga total kasus hingga Jumat (17/12) menjadi tiga orang. Kedua itu diketahui baru kembali dari luar negeri.

"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ (42) laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M (50) laki-laki perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi melalui pernyataan tertulis. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.