Tahun Baru, Harga Baru, Beban Baru

 Sebelumnya 
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, kenaikan harga telur ayam dikarenakan momen Nataru. Selain itu, imbas dari upaya pemerintah menutupi kerugian peternak telur selama pandemi.

“Kenaikan untuk upaya menutupi kerugian peternak setelah 4 bulan mulai Juli yang tergerus karena jatuhnya harga telur akibat pandemi karena penutupan Horeka (hotel, restoran, kafe),” kata Oke, kemarin.

Baca juga : Begini Cara Eni Meminta Uang Rp 5 M Ke Pengusaha Batubara Samin Tan

Oke menuturkan, kemungkinan harga telur ayam baru kembali normal pada tahun depan. Tepatnya: minggu kedua Januari 2022.

Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), Ngadiran mengaku tak tahu persis apa yang membuat harga telur ayam naik sangat tinggi. Meskipun di momen Nataru biasanya terjadi peningkatan harga, tapi kenaikannya saat ini tidak wajar.

Baca juga : Andika Direpotin Anak Buah Mbalelo

Ia berharap, pemerintah bisa segera bertindak dengan meminta penjelasan dari para peternak terkait kenaikan harga telur yang sudah keterlaluan.

“Mestinya peternak dipanggil pemerintah, ini sebabnya apa bisa naik gila-gilaan,” kata Ngadiran.

Baca juga : Gus Yahya Harus Tahan Godaan Copras-Capres

Sementara kenaikan harga minyak goreng dikarenakan melonjaknya harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit dunia sejak awal November lalu.

“Pemerintah tidak berani mengambil kebijakan ke pekebun sawit maupun pabrik minyak, jadinya ya rakyat yang dirugikan,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.