Dark/Light Mode

Sudah 19 Kasus Dan Rata-rata Impor

Selama Pintu Internasional Dibuka Kasus Omicron Potensial Bertambah

Minggu, 26 Desember 2021 06:25 WIB
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar (SHIAM), Kabupaten Maros memperketat pemeriksaan terhadap para calon maupun penumpang. (ANTARA FOTO)
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar (SHIAM), Kabupaten Maros memperketat pemeriksaan terhadap para calon maupun penumpang. (ANTARA FOTO)

RM.id  Rakyat Merdeka - Total kasus Omicron di Tanah Air terus bertambah. Saat ini, berdasarkan hasil Whole Genome Sequencing pada Jumat (24/12) lalu, sudah ada 19 kasus.

Tambahan 11 kasus konfirmasi baru Omicron merupakan imported case atau kasus impor. Yaitu berasal dari pelaku perjalanan internasional yang baru kembali dari Turki, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi.

“Tentu, Pemerintah sudah melakukan antisipasi supaya Omicron yang sudah diidentifikasi di Indonesia tidak menyebar dan meluas di masyarakat,” kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.

Baca juga : Muluskan UMKM Go Internasional, BNI Kasih Pembiayaan Murah

Nadia mengatakan, varian Omicron sudah mulai mendominasi dengan peningkatan kasus di beberapa negara seperti di Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat. Kata dia, kasus Omicron mulai meningkat disertai dengan pola meningkatnya kasus di negara-negara tersebut.

“Mari, semuanya sama-sama ikut andil dalam upaya pengendalian transmisi varian Omicron,” ajak Nadia.

Berdasarkan data di Afrika Selatan, Nadia menjelaskan, sifat Omicron sangat cepat menular. Sehingga, kata dia, jumlah kasus yang akan tertular akan meningkat dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang cepat.

Baca juga : Kerja Sama Perdagangan Indonesia-Italia Potensial Meningkat

“Oleh karena itu, semua orang harus tetap waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) di manapun berada,” imbau dia.

Nadia juga mengingatkan Pemerintah Daerah; provinsi dan kabupaten/kota agar bekerja sama dengan semua pihak untuk terus memantau kasus Omicron. Terutama, kata dia, bila ada potensi klaster-klaster ataupun adanya kasus reinfeksi atau kasus dengan riwayat vaksinasi sebelumnya.

“Ini dimaksudkan agar segera dilakukan investigasi kajian dan pelacakan kasus untuk menilai apakah ada keterkaitan dengan varian baru atau tidak,” kata Nadia.

Baca juga : Kilang Pertamina Internasional Siapkan 5 Jurus Jitu

Selain itu, Nadia juga meminta seluruh masyarakat tidak bepergian sementara waktu dan menunda perjalanan ke luar negeri. Apalagi, kata dia, di tengah suasana libur Natal dan Tahun Baru, penting untuk saling menjaga satu sama lain.

“Kesadaran diri untuk tidak bepergian terlebih dahulu harus dilakukan,” kata Nadia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.