Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Memberdayakan Kota Manusia

Jumat, 31 Desember 2021 19:40 WIB
Dr. Tantan Hermansah, pengampu MK Sosiologi Perkotaan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta dan Anggota Komisi Infokom MUI Pusat
Dr. Tantan Hermansah, pengampu MK Sosiologi Perkotaan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta dan Anggota Komisi Infokom MUI Pusat

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemberdayaan adalah kata yang sangat menarik untuk dieksplorasi lebih jauh. Sebab dalam kata pemberdayaan ada satu proses yang melibatkan banyak subjek sehingga dampaknya jauh lebih besar daripada programnya.

Subyek-subyek dalam pemberdayaan antara lain masyarakat, pemberdaya masyarakat, tokoh masyarakat setempat, pemerintahan lokal, serta pihak luar lainnya. Setiap subjek memiliki peran dan fungsi masing-masing. Jika semua berperan sesuai porsi aksinya, maka jahitan-jahitan gerakan dari mereka akan terasa lebih kena dan berkelanjutan.

Baca juga : Mempertahankan Prestasi KPK

Namun jika kita melihat dari keseluruhan subjek itu, ada satu identitas yang sama- sama melekat pada semuanya, yakni manusia. Manusia dalam konteks ini bukan hanya sekadar subyek tubuh yang bernyawa yang hidup di sekitar kita, namun lebih kepada subyek sejarah, yang memiliki nilai, budaya dan seperangkat keyakinan yang kemudian mewarnai berbagai tindakannya.

Begitu juga kota, dalam konteks ini bukan hanya sekadar ruang fisik yang membedakannya dari pada ruang yang bernama desa. Kota dalam konteks budaya dan historis merupakan suatu akumulasi peradaban manusia yang di dalamnya ada tumpah ruah ilmu pengetahuan, visi, nilai-nilai serta berbagai hal yang kemudian menjadikan kota sebagai ruang manusia. Kota bisa disebut sebagai ruang tempat cinta disemai, ditumbuhkan, dirawat dan dipendarkan dalam setiap hati umat manusia.

Baca juga : Menteri (Juga) Manusia

Maka dalam konteks inilah memosisikan kota dan manusia dalam ruang yang lebih besar dari sekadar ruang fisik menjadi sangat penting. Ada beberapa argumen yang mendasari mengapa cara pandang kota harus berubah menjadi lebih holistik dan kompleks.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.