Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tinjau Vaksinasi Serentak Se-Indonesia, Kapolri Ingatkan Syarat Wajib Laksanakan PTM 100 Persen
Jumat, 7 Januari 2022 14:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan akselerasi vaksinasi serentak di Gedung Dome Bale Rame, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/1). Percepatan vaksinasi tersebut juga digelar seluruh wilayah Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Sigit menekankan syarat wajib untuk mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia soal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen bagi anak-anak.
Menurut Sigit, ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk mengimplementasikan kebijakan itu. Yakni, capaian vaksinasi masyarakat umum sebesar 70 persen dan kelompok lanjut usia (lansia) 60 persen.
Baca juga : Kapolri: Upaya Menjaga Generasi Penerus Bangsa
"Untuk melaksanakan PTM 100 persen dan vaksinasi anak, maka target pencapaian vaksinasi masyarakat umum 70 persen dan lansia 60 persen harus terpenuhi," kata Sigit dalam jumpa pers.
Mantan Kapolda Banten ini menjelaskan, proses belajar mengajar anak secara tatap muka merupakan hal yang sangat penting. Sudah hampir dua tahun generasi bangsa kehilangan momentum tersebut akibat pandemi Covid-19.
Tapi, PTM juga tidak sembarangan digelar. Harus ada jaminan kesehatan dan imunitas terhadap anak dari bahaya paparan virus Corona. Salah satunya adalah dengan vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun.
Baca juga : Launching Vaksinasi Merdeka Anak, Kapolri: Upaya Menjaga Generasi Penerus Bangsa
Penguatan imunitas terhadap anak, akan memberikan jaminan kesehatan kepada orangtua dan orang-orang yang ada di dalam lingkungan keluarganya. Sehingga, tidak ada rasa khawatir munculnya klaster keluarga ketika PTM 100 persen diberlakukan.
"Kita ingin saat melaksanakan aktivitas anak-anak aman, tidak menjadi carrier, karena saat kembali biasanya bertemu orangtua, nenek atau kakek. Mereka memiliki posisi rentan apabila tidak diberikan imunisasi atau vaksinasi," tutur eks Kabareskrim Polri itu.
Dia juga mengingatkan, vaksinasi juga dapat mencegah atau mengurangi fatalitas dari bahaya varian Covid-19, seperti Delta dan Omicron. Karena itu, akselerasi vaksinasi merupakan tantangan bagi seluruh stakeholder.
Baca juga : HNW Ingatkan Risiko Pemberlakuan PTM 100 Persen
"Karena dari pemeriksaan terhadap masyarakat yang sudah divaksin terkena varian baru maka gejala yang kemudian didapatkan rata-rata OTG atau gejala ringan. Artinya vaksin betul berikan perlindungan pada masyarakat terhadap serangan varian yang ada baik, Delta atau pun Omicron," beber Sigit.
Akselerasi vaksinasi juga dapat mempertahankan tren positif laju pertumbuhan Covid-19 di Indonesia yang saat ini sudah dapat dikendalikan dengan baik. Positivity rate Indonesia di bawah 1 persen. Sementara bed occupancy rate (BOR), di bawah angka tiga. Sudah 167 hari capaian ini dipertahankan.
"Ini semuanya bisa terjadi karena memang kerja keras seluruh elemen stakeholder baik dari TNI, Polri, Pemda, Dinkes, relawan dan rekan-rekan yang tergabung, sehingga akselerasi vaksinasi dilaksanakan dengan baik. Alhamdulillah hasilnya 167 hari angka Covid-19 bisa dikendalikan," paparnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya