Dark/Light Mode

Nggak Ngantor Di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran

PNS Bolos Jangan Marah Ya Tunjangannya Dipotong

Selasa, 11 Juni 2019 08:52 WIB
Ilustrasi PNS. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi PNS. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sudah diperingatkan berkali-kali, pegawai negeri sipil (PNS) masih nekat membolos di hari pertama kerja usai libur Lebaran. Siap-siap kena sanksi lho...

Di Jakarta, Gubernur Anies Baswedan mengung­kapkan, tingkat kehadiran PNS hari pertama kerja setelah Lebaran hanya mencapai 99,73 persen. Jumlah itu berasal dari 66.087 orang yang terdaftar sebagai PNS di Ibukota. “Yang tidak hadir 185 orang atau 0,27 persen,” kata Anies.

PNS yang bolos hari pertama masuk kerja usai libur Lebaran bakal mendapat sanksi, sesuai peraturan pemerintah. Dimulai dari sanksi paling ringan. Sesuai dengan PP 53 Tahun 2010. “Kita mengikuti itu saja,” katanya.

Di Banten, tercatat ada 219 PNS yang tercatat tak hadir pada hari pertama kerja. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Banten Komarudin menyebut, ada 373 orang yang tidak mengikuti apel dari total keselu­ruhan 3.660 pegawai. Sebanyak 154 orang di antaranya terlambat, sedangkan 219 bolos kerja tanpa keterangan.

Bahkan sampai pukul 10.00 WIB, 219 orang tersebut tercatat tidak hadir di lingkungan Pemprov Banten. BKD menyayangkan ban­yaknya jumlah PNS yang membolos pada hari pertama kerja pasca-Lebaran. Padahal, masing-masing dinas diberi surat edaran agar masuk tepat waktu. “Kendalanya nggak tahu. Sudah dikasih edaran segala macam,” katanya.

Masih di wilayah Banten, tepatnya di Kota Tangerang, ratusan PNS juga mangkir dari kerja. Selain itu, puluhan PNS tidak diizinkan mengikuti apel lantaran terlambat masuk. Menurut data yang dihimpun, PNS yang tidak mengikuti apel tanpa keterangan berjumlah 282 orang dan sakit berjumlah 5 orang. Sementara pegawai yang dinas luar belum diketahui.

Baca juga : Hari Pertama Kerja, Sesmenpora Semangati Pegawai

“Saya tunggu laporannya dari Kasubag Umpeg,” kata Walikota Tangerang Arief RWismansyah, kemarin.

Arief menjelaskan, mengenai pengecekan data secara manual dengan sistem online terkadang tidak selaras. Karena itu, dalam pengecekan sore nanti dia akan melibatkan operasi perangkat daerah terkait. “Makanya mau ngecek terus ada yang dinas luar kita akan minta inspektorat dan BKPSDM untuk memverifikasi,” jelas Arief.

Arief menambahkan para pegawai yang termasuk dalam golongan tidak disiplin kerja tersebut akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. “Sanskinya kan sudah jelas diberikan surat teguran ada edaran dari Menpan,” katanya.

Mendagri Tjahjo Kumolo menegaskan, pihaknya akan memotong tunjangan kinerja (tukin) bagi PNS yang kedapatan bolos pada hari pertama kerja usai cuti bersama Lebaran. “Terhitung hari ini (kemarin-red), pokoknya kita skors, kita kurangi tukin-nya, kita potong tukin-nya,” ujar Tjahjo.

Tak hanya itu, bagi ASN yang bolos pada hari pertama kerja juga akan diberikan peringatan tertulis dari Sekretaris Jenderal Kemendagri dan dirumahkan selama tiga hari.

Di Twitter dan Facebook, perbincangan PNS yang bolos kerja cukup ramai. Ada yang ingin agar PNS bandel ditindak tegas, hingga sanksi pemecatan. Namun, di sisi lain, beberapa membela para PNS. Pasalnya, tidak semua PNS tidak masuk kerja karena malas, atau tidak bertanggung jawab.

Baca juga : Tak Ada Open House, Hari Pertama Lebaran, Keluarga SBY Berziarah Ke Makam Ibu Ani

Di Twitter, @SiahaanSabeth menyindir, kelakuan PNS yang bolos kerja mirip seperti anak sekolah. “Bolos kerja? Sadar tanggung jawab-lah,” kicaunya.

@pratamaayoga mengingatkan PNS rajin bekerja dan jangan suka membolos. Senada, @ melva_s_ juga mengingatkan, PNS yang bolos kerja di hari pertama bakal mendapatkan sanksi. Bisa berupa penurunan pangkat golongan dan juga pemotongan gaji hingga mencapai 85 persen.

@sektydenny membayangkan hukuman yang bakal diterima PNS yang membolos. “Belum rela masuk. Jadi ngebayangin, PNS yang bolos bakal ditombak,” kelakarnya.

Akun @sutanrenoirawan bercerita mengenai pengalamannya. Dia mengaku naik bus dari Padang, Sumatera Barat, menuju Palembang, Sumatera Selatan. Kata dia, setengah dari isi bus adalah PNS. Termasuk seorang pria yang duduk di sebelahnya, yang bekerja di Dinas Kehutanan.

“Terus, si Bapak itu bilang, ‘zaman sekarang susah bolos, beda sama sebelumnya’,” ungkapnya.

@bukan_ikan, menghubungkan kemacetan yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek. Dia menilai, wajar saja jalan tol itu macet. Karena PNS takut dipecat kalau bolos, sehingga terpaksa harus mengejar waktu.

Baca juga : Pertamina Gelar Pangan Murah di Pangandaran

@Julie307 meminta, PNS jangan protes jika mendapatkan sanksi. Menurut dia, hal itu memang sudah seharusnya. “Mantap jiwa. Jangan protes. Masih berderet yang mau jadi PNS,” ingatnya. @MustaanAli4 bilang, “Memang itu yang ditunggu, sanksi tegas. Biar kapok PNS yang suka bolos.”

Berbeda dengan yang lain, @areez_oke tampak membela PNS. Dia tidak ingin PNS dicap sebagai pemalas. “Kesannya jadi PNS itu tukang bolos ya?” katanya.

@imnotyourtoxic menilai, anggapan masyarakat terhadap PNS selalu buruk. “Padahal, saya sendiri yang menjalani, nggak kayak begitu kok,” protesnya.

Nada pembelaan juga datang dari pengguna Facebook. Akun Lingga Monariski menyebut, pemberitaan mengenai PNS yang bolos cukup berlebihan. Soalnya, menurut dia, selalu saja ada berita yang terkesan mengidentikkan PNS dengan bolos kerja.

“Sejak zaman Pak Harto sampai sekarang, berita soal PNS selalu begitu,” keluhnya.

Di sisi lain, Sawan Muhamad mengatakan, tindakan tegas mesti dilakukan pada PNS yang malas. Menurut dia, negara sudah memenuhi se­mua hak PNS. Sebagai timbal balik, PNS harus memenuhi kewajibannya. “Dipecat baru adil. Jangan hanya omongan,” tegasnya. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :